[caption id="attachment_232684" align="alignnone" width="466" caption="Geng Dalton, gambar diambil dari http://www.satakunnankansa.fi/cs/Satellite/Satakunta/1194661079534/artikkeli/is+euran+daltonit+pysyneet+poissa+rikoksen+poluilta.html"][/caption] Di tahun 2000, Pengadilan negeri daerah Turku, Finlandia, mengadili kasus yang dikenal dengan nama "Geng Dalton". "Geng Dalton" sendiri dinamai oleh keempat pelaku, kuartet dari kota Eura ini didakwa karena melakukan pelanggaran mencuri uang yang ada di atm, menggunakan dinamit untuk meledakkan celah-celah jendela bank dan banyak tindakan kriminal yang lain, Kasus ini dilatarbelakangi oleh masalah keluarga, si ayah menyalahgunakan uang jaminan sosial anak dari pemerintah setempat dan memakainya untuk tujuan kesejahteraan diri sendiri dengan pergi ke Turku untuk mencari perempuan, minum-minum dan tinggal di hotel “All my life I have been penniless. Our father would take our child allowance for his own needs. He would go to Turku to find women, drink, live in a hotel and use all the family's money” Ayah dari Leevi (25), Erkki (21), Lasse (16) dan Pekka Koistinen (19) ini memang mengalami gangguan jiwa tepatnya Schizophernia karena menelantarkan keempat remajanya dalam kelaparan. Pada tahun 1970, ayah ini sudah mendapatkan treatment dari rumah sakit jiwa dan kembali pada tahun 1980 empat bersaudara ini akhirnya mengumpulkan pakaian dan barang-barang yang bisa dijual supaya bisa mendapatkan uang untuk membeli makanan tapi uang hasil penjualannya sering di ambil oleh sang ayah Yang paling menyedihkan adalah mereka hanya makan buah berry dengan tepung dan mereka tak pernah merayakan hari natal dan tak pernah mendapatkan hadiah pada hari natal. Ketika ayahnya pulang dari perjalanannya, ia akan makan di depan anak-anak dan mengabaikan permintaan anaknya untuk makanan "One of the boys explained how he would make dinner for the children by mixing his own hand-picked berries with flour" ke empat anak itu sebenarnya baik, mereka tidak mabuk, merokok dan bukan tipikal seoarang pencuri kata petugas sosial di daerah Eura dalam pengadilan anak remaja ini maka dari itu keempat anak itu menjadi brutal dengan mencuri uang di bank dan melakukan tindakan kriminal yang lain, bahkan total uang curian mereka mencapai lebih dari FIM 1.5 juta (ingat sebelum tahun 2002 finlandia tidak menggunakan euro, mereka masih menggunakan finish markka) Kasus ini sampai menimbulkan publikasi yang luas di finlandia karena pelaku masih di bilang di bawah umur, bahkan ada yang tidak setuju jika empat remaja ini di penjara malah menganjurkan untuk menjalankan terapi tapi akhirnya pengadilan memutuskan untuk menjatuhi hukuman penjara kepada mereka, kalau ditotalkan mereka dikenai hukuman penjara 3 tahun 10 bulan Pahat Pojat [caption id="attachment_232673" align="alignnone" width="300" caption="Pahat Pojat"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H