Mohon tunggu...
Alfin Syamsuddin
Alfin Syamsuddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

an environmentalist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ingrris: Welfare State yang Gagal

28 Januari 2015   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada lagi dari pekerja dari Portugal dan Polandia yang tersebar di Inggris untuk menjadi pekerja bangunan (6). Pekerja Portugal sukses mendapatkan gaji £500 per minggu. wah lumayan kalau di rupiahkan. Banyak warga lokal Inggris yang tidak mau menjadi pekerja bangunan, tukang pipa, insiyur mekanik malah digantikan dengan pekerja dari eropa timur atau Portugal. Atau warga Inggris yang sudah tergantung dari benefit pemerintahnya.

Benefit yang terlalu berlebihan ?

Sistem welfare yang sudah terlalu belebihan, hampir menyangkut semua kebutuhan manusia, seperti pemerintah meninabobokan warganya. Welfare state gaya eropa akan melahirkan kemalasan dan budaya ketergantungan uang benefit dari pemerintah. Diantara beberapa benefit berikut yang diberikan negara kepada warga negara :

Carer’s Allowance
Employment and Support Allowance
Incapacity Benefit
Income Support
Industrial Death Benefit
Industrial Injuries Disablement Benefit
Industrial Injuries Reduced Earnings Allowance
Industrial Injuries Retirement Allowance
Industrial Injuries Unemployability Supplement
Jobseeker’s Allowance
Severe Disablement Allowance
Housing/Council Tax Benefit
Pension Credit
Universal Credit
War Disablement Pension
War Widow’s Pension
War Pension Unemployability Supplement
War Pension Allowance for Lower Standard of Occupation
Widowed Mother’s/Parent’s Allowance
Widow’s Pension/Bereavement Allowance
Working Tax Credit

Itu dari sedikit benefit yang diterima warga (7). enak ya, hidup di dalam bayang-bayang. tak ayal eropa kesulitan keluar dari resesi, karena kebanyakan untuk pengeluaran sosial.

Nilai-Nilai Asia: Keluarga vs Pemerintah

Nilai-nilai asia (Jepang, Tiongkok, Korea, Indonesia, khususnya asia timur dan asia tenggara) dalam kaitan peranan pemerintah terhadap masyarakat. Masyarakat Asia itu berbeda dari barat, Masyarakat Asia itu meyakini bahwa kehadiran manusia itu selalu dalam konteks keluarga. Keluarga itu sendiri bagian dari keluarga besar, teman-teman kemudian masyarakat luas.

Pemerintah tidak perlu menggantikan peran keluarga dalam mencukupi kebutuhan seseorang. Ada peribahasa tiongkok yang berbunyi "Xiushen qijia zhiguo pingtianxia". Xiushen adalah uruslah dirimu, Qijia adalah uruslah keluargamu, zhiguo adalah uruslah negaramu, Pingtianxia adalah dunia pun akan tentram dan damai.

Inilah konsep dasar budaya timur, pemerintah bisa saja datang dan pergi tetapi pandangan seperti ini tetap bertahan. Orang timur bermula dengan berdikari dahulu, sedangkan di barat, Pemerintah berkata, "Beri saya dukungan, nanti saya akan mengurus kalian".

Filosofi hidup seperti ini menarik dan optimistis. Di tengah gelombang kehidupan, keluarga batih dan keluarga besar yang akan menjadi rakit penyelamat bagi setiap orang. Bahkan dalam krisis yang paling gawat pun seperti bencana alam. hubungan antar manusia lah yang akan menyelamatkan.

Pendapat bahwa pemerintah selalu mampu untuk menemukan peran dan bentuk baru dalam menghadapi zaman, belum terbukti dalam sejarah. Keluarga dan struktur hubungan keluargalah yang memperbesar peluang manusia untuk bertahan hidup dan ini telah terbukti selama ribuan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun