Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Membaca, menulis puisi dan tertarik belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Sukses Mengembangkan Bisnis di Pasar Kompetitif

13 November 2024   12:31 Diperbarui: 13 November 2024   12:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerjasama tim membuat mimpi menjadi kenyataan. (unsplash.com/@dylandgillis)

Mengembangkan bisnis yang sukses memerlukan pemahaman mendalam mengenai pasar dan perilaku konsumen. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi target pasar, seperti pecinta kopi, pelajar, atau kalangan profesional. Kualitas produk juga harus menjadi prioritas utama. 

Anda dapat bekerja sama dengan petani lokal atau pemasok terpercaya, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan daya tarik produk. Di samping itu, membangun identitas merek yang kuat dan autentik, mulai dari desain kemasan hingga strategi promosi, merupakan langkah penting untuk membedakan bisnis Anda dari para kompetitor.

Pengalaman pelanggan memainkan peran penting dalam keberhasilan sebuah bisnis. Menciptakan suasana kedai yang nyaman dan menarik dapat memberikan pengalaman berkesan bagi setiap pengunjung. Strategi pemasaran yang efektif juga sangat penting. 

Manfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan audiens, dan pertimbangkan untuk bekerja sama dengan influencer kopi guna menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, selalu perhatikan tren industri dan bersiaplah untuk beradaptasi dengan perubahan preferensi pasar.

Namun, pengembangan bisnis tidak hanya bertumpu pada perolehan pelanggan baru. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada, atau yang dikenal dengan istilah customer retention, merupakan elemen kunci dalam menjaga stabilitas bisnis. Berdasarkan penelitian dari Harvard Business School, meningkatkan customer retention rate sebesar 5 persen dapat meningkatkan profit sebesar 25 persen hingga 95 persen. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya mempertahankan pelanggan demi kesuksesan jangka panjang sebuah bisnis.

Memahami Customer Retention

Customer retention rate adalah ukuran kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang terus melakukan pembelian dalam jangka waktu tertentu. Menurut Peter Drucker, tujuan utama bisnis adalah memperoleh dan mempertahankan pelanggan. Dalam hal ini, retention bertujuan untuk menjaga agar pelanggan tetap setia dan terus melakukan pembelian secara berulang.

Customer retention rate yang rendah dapat diibaratkan seperti menuangkan air ke dalam ember yang berlubang. Meskipun air terus ditambahkan, ember tersebut tidak akan pernah penuh karena kebocoran di bagian bawahnya. Solusi terbaik adalah menemukan sumber kebocoran dan menambalnya. Dalam konteks bisnis, hal ini berarti mencari tahu alasan mengapa pelanggan tidak kembali, serta mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki masalah tersebut.

Mempertahankan pelanggan terbukti lebih hemat biaya dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Meski demikian, baik strategi retention maupun acquisition bertujuan untuk meningkatkan pendapatan. Namun, jika Anda dapat menerapkan strategi retention yang lebih hemat dan efektif, maka fokus ke arah tersebut lebih disarankan.

Selain menjaga kesetiaan pelanggan, salah satu aspirasi dalam mengembangkan bisnis adalah membangun merek yang memiliki jangkauan luas, bahkan hingga ke pasar internasional. Contoh yang relevan adalah membangun merek fashion yang mengusung ciri khas budaya Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun