Pada akhirnya, keberhasilan atau kegagalan seorang individu dalam masyarakat individualis sering kali dianggap sebagai tanggung jawab pribadi. Jika seseorang gagal dalam bisnis, mereka harus menelan kegagalan tersebut dan mencoba lagi. Jika seseorang gagal masuk ke universitas favorit, mereka diharapkan belajar lebih giat dan mencoba lagi. Dalam masyarakat individualis, setiap individu didorong untuk mandiri dan bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri. Sebaliknya, dalam masyarakat kolektif, individu cenderung lebih mengandalkan dukungan dari komunitas atau keluarga. Gotong royong dan solidaritas sosial memang penting, namun gotong royong yang berlebihan dapat menjadi kontraproduktif jika membuat individu kurang mandiri dan tidak bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri.
Pada akhirnya, meskipun masyarakat individualis lebih berfokus pada diri sendiri, mereka tetap dapat memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Individu dalam masyarakat ini mungkin lebih fokus pada pekerjaan mereka dan produktif dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan masyarakat secara keseluruhan. Individualisme, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dapat menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong kemajuan ekonomi dan sosial suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H