Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Membaca, menulis puisi dan tertarik belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ritme Waktu: Mengapa Kita Merasa Waktu Berjalan Cepat atau Lambat?

20 Oktober 2024   02:24 Diperbarui: 20 Oktober 2024   02:58 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi waktu. sumber gambar: (unsplash.com/@ikukevk)

Relativitas Waktu dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep bahwa waktu bisa terasa cepat atau lambat sebenarnya sudah lama diungkapkan oleh ilmuwan besar, Albert Einstein, pada awal abad ke-20. Einstein tidak melihat ruang dan waktu sebagai sesuatu yang tetap atau ajeg, melainkan sebagai fenomena yang fleksibel, relatif, dan dinamis---seperti semua proses lain di alam semesta. Menurut Michael Turner, Direktur Institut Kavli untuk Fisika Kosmologis, pemahaman ini adalah inti dari relativitas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa merasakannya juga. Pernah merasakan betapa cepat waktu berlalu saat kamu kencan dengan si dia? Satu jam bisa terasa seperti lima menit. Tapi sebaliknya, coba duduk dalam rapat panjang dengan bos yang cerewet, waktu berjalan lambat seperti siput.

Ini sebabnya banyak dari kita merasa menunggu tanggal gajian terasa jauh lebih lama dibanding saat uang gajian terkuras untuk membayar tagihan. Karena pengalaman emosional kita mempengaruhi persepsi waktu---kita selalu berharap hal-hal menyenangkan berlangsung lebih lama, dan hal-hal membosankan cepat berlalu.

Jadi, tak heran jika setelah dewasa, waktu terasa lebih cepat. Kita sudah terbiasa dengan rutinitas, kita tahu apa yang akan terjadi, sehingga otak kita bekerja dalam mode autopilot. Namun, saat kita berada di situasi baru, seperti hari pertama di pekerjaan baru, segalanya terasa lambat karena kita harus belajar banyak hal, memproses informasi baru, dan mencoba menyesuaikan diri. Waktu, seperti Einstein katakan, relatif---tergantung pada apa yang sedang kita alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun