Dia melangkah meninggalkan kantin.
Di sejumlah kota besar di Eropa.
Cara ketawa dia lakukan.
Mengapa tidak ada?
Tiba-tiba saja menghilang.
Mendekati pertempuran dengan hati-hati.
Masa lampau yang gilang-gemilang.
Kota Makau yang gemerlap dipadati.
Di suatu sore biasa yang terwujud dalam tidur.
Awalnya, aku agak enggan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!