Dia tiba di depan.
Aku menahan napas,
Tak sempat bicara lain-lain.
Benar-benar awal yang bagus.
Aku memperhatikan kondisi.
Aku jelas tahu jawabannya.
Persis di depan sana dia sedang menyelidiki.
Dia selalu santai menjawab kecemasanku terhadapnya.
Sepertinya aku lebih menyedihkan di posisi sekarang.
Dia mengusap wajahnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!