Elok hawa cantik yang amat subur.
Laut nan kaya membentang indah.
Diatasnya kapal-kapal berlayar.
Nan jauh di sana untukku merebah.
Dari mulai lahir sampai mengenangnya.
Aku tidak mampu meminangnya.
Oh! Sang Dara, kekasih para dewa ini.
Aku berpikir: senyuman inikah yang membuatku mati langkah sendiri.
Menyampaikan nafas yang sama.
Nafas dalam setiap hembusan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!