Biografi Singkat
Sya'wanah adalah mantan budak perempuan hitam yang terkenal karena kesufian dan kesalehannya ia adalah wanita yang sangat kuat dan taat pada Allah SWT. Ia hidup sekitar abad ke-8 Masehi. Menurut Imam Abdurrahman as-Sulami, Sya'wanah tinggal di Ubullah, suatu daerah di tepi sungai Tigris. dia adalah wanita yang sangat megagumkan, suaranya merdu, dan membaca Al-Qur'annya sangat fasih. Sya'wanah terkenal karena mujahadahnya, ia selalu memberi nasihat kepada banyak orang dengan membacakan ayat Al-Qur'an dan hadits nabi. Orang-orang yang hadir dalam majelis sya'wanah adalah orang-orang yang zuhud, ahli ibadah, dan orang yang sedang berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
Sya'wanah merupakan salah satu sufi wanita yang menikah dan mempunyai anak, ia membuktikan bahwa menikah dan membesarkan anak tidak menghalangi peningkatan spiritual nya. Ia sangat mengabdi pada Allah. Sya'wanah selalu merindukan untuk berjumpa dengan Allah, hingga ia menangis sampai air matanya habis.
Dalam kitab Shifah al-Shafwahnya Imam Abu al-Farj Ibnu al-Jauzi, Muadz bin al-Fadli berkata bahwa sya'wanah sering menangis hingga orang sekitarnya takut jika ia buta, kemudian mereka menanyakan hal ini pada sya'wanah dan dijawabnya jika kebutaannya di dunia lebih ia sukai daripada kebutaannya di akhirat karena api neraka.
Bagi mayoritas orang menangis hingga membutakan mata karena rindu dan cinta pada Allah adalah hal yang berlebihan, tidak masuk akal, serta menmbuat penderitaan diri sendiri. Namun bagi Sya'wanah berbeda, ia sangat berbahagia jika diberi peluang oleh Allah untuk mengalami kebutaan itu. Ia akan menikmatinya sebagai berkah, dan memeluknya sebaga pemberian rahmat dari Allah SWT. Baginya kebutaannya di akhirat jauh lebih menyakitkan daripada kebutaannya di dunia. Tangisannya bukan dibuat-buat namun ia tulus hingga banyak orang yang turut menangis mendengar nasihat atau sya'ir nya
Kisah Sya'wanah
Sebelum menjadi seorang wanita sufi, Sya'wanah adalah seorang perempuan yang hampir setiap hari pergi ke tempat-tempat hiburan. Kemudian ia mendengar suara lantunan ayat yang disampaikan syekh, syekh tersebut membacakan ayat.
 "Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan belenggu, mereka mengharapkan kebinasaan." (Q.S. al-Furqan: 12-13)
Disitu terdengar seorang menangis bukan karena ada yang meninggal atau bencana melainkan karena dosa-dosanya yang banyak. Setelah mendengar lantunan ayat tersebut, Sya'wanah merasakan sakit dan kepedihan yang menyayat hatinya. Ia kemudian berkata, "Wahai syaikh, aku adalah salah satu orang hina penghuni tempat sempit itu di neraka. Jika aku bertaubat, apakah Tuhan akan mengampuniku?." pendakwah menjawab, "Tentu, jika engkau bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya, walaupun dosamu sebanyak dosa Sya'wanah." Sya'wanah berkata, "Wahai Syaikh, Sya'wanah yang anda sebut tadi  adalah saya, yang setelah ini tidak akan lagi berbuat dosa." Sang pendakwah berkata, "Allah adalah Zat Yang Maha Penyayang dari segala penyayang, tentu engkau akan diampuni jika mau bertaubat kepada-Nya dengan taubat yang sebenar-benarnya." Sya'wanah pun menangis dan kemudian memerdekakan seluruh budak wanitanya serta menyibukkan dirinya dalam beribadah. Ia bertekad untuk menebus dosa-dosanya.
Ketika Sya'wanah telah berusia lanjut, Fudhayl bin Iydz berkunjung kepada sya'wanah dan memintanya agar memanjatkan do'a-do'a untuknya. Sya'wanah menjawab: "Apakah ada perantara antara engkau dan Tuhan?, yang menjadikanmu mengira bahwa Tuhan pasti akan mengabulkan do'amu melaluiku?" Mendengar ucapan tersebut Fudhayl pun berteriak dan pingsan.
Muhammad bin Mu'ad menceritakan tentang seorang perempuan saleh yang pada suatu malam bermimpi masuk surga, ia menyaksikan penduduk surga sedang berdiri di pintu gerbang seolah menanti untuk menyambut kedatangan seseorang. Perempuan itu lalu bertanya: "Apa yang mereka lakukan?" lalu dijawab bahwa mereka sedang menanti seorang perempuan terhormat yang akan masuk surga. Kemudian ketika ditanyakan siapa perempuan yang mulia tersebut? Dijelaskan bahwa ia adalah seorang budak hitam yang bernama Sya'wanah.