Setiap sebuah program/kegiatan sudah dilakukan hal apapun itu tak luput dari sebuah evaluasi. Dalam kehidupan sehari-hari saja setelah kita melakukan sesuatu beberapa bahkan banyak dari kita yang berfikir, "jika tadi seperti ini maka saya harus begini, jangan seperti ini lagi saya harus begitu" walaupun hanya sekedar menggumam, pikiran ini merupakan hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.
Lalu sebenarnya apa arti evaluasi menurut Bimbingan dan Konseling?
Evaluasi program Bimbingan dan Konseling adalah sebuah proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan.
Lalu, tujuan dari mengevaluasi program bimbingan dan konseling adalah untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari program BK yang telah diselenggarakan, mengetahui seberapa efektifan program bk yang telah diselenggarakan untuk siswa, dan untuk meningkatkan mutu pelayanan Bimbingan dan Konseling.
Nah, untuk dapat mengetahui keberhasilan bimbingan dan konseling, kita harus mengadakan evaluasi secara objektif yaitu dengan mengumpulkan data yang dapat dipertanggungjawabkan, dari sini maka kriteria-kriteria yang akan diterapkan juga bisa dipertanggungjawabkan. Dari hasil ini maka pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah dapat dibuktikan manfaat serta kegunaanya, sehingga semua pihak yang menginfestasikan tenaga dan dapat diyakinkan bahwa investasi itu tidak percuma.
Dalam pelaksanaanya ada beberapa teknik yang bisa digunakan dalam mengevaluasi program Bimbingan dan Konseling.
- Metode survey
Metode survey diterapkan untuk mendapatkan data tentang lingkungan yang di dalamnya program bimbingan harus beroperasi, tentang pengelolahan program bimbingan, tentang sikap dan pandangan staf pendidik di sekolah yang bukan tenaga bimbingan terhadap program bimbingan, dan tentang sikap dan pandangan alumni terhadap pelayanan bimbingan yang mereka terima ketika masih terdaftar sebagai siswa di institusi pendidikan bersangkutan.
- Metode ObservasiÂ
Evaluasi informasi untuk sebagian besar dilakukan berdasarkan observasi, tetapi observasi ini diadakan dengan pedoman rencana atau desain penelitian ilmiah dan menghasilkan data yang kurang terandalkan. Dalam evaluasi produk dibutuhkan suatu rencana terinci, yang mencakup berbagai perilaku siswa yang akan diamati, kapan akan diamati, oleh siapa akan diamati, akan direkam dengan cara yang bagaimana, dan akan diberi interprestasi evaluative menurut norma. Perilaku konkrit yang yang ditetapkan sebagai kriteria harus relevan dan signifikan bagi tujuan tertentu dalam program bimbingan, misalnya perilaku : keterlibatan para siswa dalam kegiatan bimbingan di kelas. Namun harus tetap di ingat bahwa data yang dihasilkan melalui observasi terencana belum memenuhi standar yang ketat, yang sebenarnya dibutuhkan dalam evaluasi produk.
- Metode Studi Kasus
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data relevan tentang berbagai aspek  seorang siswa yang dijadikan obyek studi kasus dan menilai arah serta apa saja perubahan yang dialami orang itu sebagai akibat dari pelayanan bimbingan, misalnya wawancara konseling. Metode studi kasus yang memusatkan perhatian pada perkembangan siswa tertentu, karena itu metode itu mempunyai kelebihan dibanding dengan metode evaluasi yang lain, yang lebih memperhatikan perubahan yang terjadi dalam kelompok siswa.
Jadi evaluasi bimbingan dan konseling tidak semata-mata langsung muncul dari bumi ya gess, banyak tahapan-tahapan yang dibutuhkan agar kita bisa mengetahui sebuah evaluasi, dari tahapan-tahapan tersebut maka Menurut saya pribadi evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting, agar kita dapat mengontrol apakah bimbingan konseling tersebut sudah baik atau belum baik atau bahkan sangat buruk, sehingga untuk kedepannya bisa lebih disesuaikan atau dipaskan dengan kondisi siswa.
Sumber Referensi: