Mohon tunggu...
Alfin Nur Muhammad
Alfin Nur Muhammad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Model Satu Tahap dan Dua tahap Komunikasi Massa Saat ini Di Indonesia

5 Juli 2024   15:46 Diperbarui: 5 Juli 2024   16:09 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Alfin Nur Muhammad

Nim : 23010400226

Matakuliah : Komunikasi Massa

Dosen Pengampu: Sofia Hasna, S.I.Kom., M.A

Pendahuluan

Dalam hal memengaruhi opini dan perilaku publik , komunikasi massa memegang peranan kepenting.mempengaruhi opini dan perilaku publik , komunikasi massa sangatlah penting. Teknik komunikasi banyak digunakan di Indonesia , dan memiliki pengaruh besar terhadap cara orang berpikir dan berperilaku . Untuk mengevaluasi secara kritis praktik komunikasi massa di Indonesia , saya akan mengeksplorasi model komunikasi massa satu dan dua tahap sebagaimana yang sekarang digunakan di sana dan memberikan studi kasus dan kritiknya .

Model Komunikasi Satu Tahap

Pemancar pemancar( media ) dan (media)( masyarakat ) pesan memiliki koneksi linier , menurut model komunikasi massa satu tahap .dan penerima ( masyarakat ) pesan mempunyai hubungan linier , menurut model komunikasi massa satu tahap . Tanpa banyak keterlibatan khalayak keterlibatan , media massa ada dimemegang kendali penuh terhadap bagaimana informasi disampaikan .kontrol penuh terhadap bagaimana informasi disampaikan . strategi sering kali diamatiini kerap kali di dalamdalam pemberitaan di Indonesia , yang seringkali mengambil pendekatan sepihak dan kurang memberi kesempatan kepada audiens untuk terlibat secara aktif .Liputan berita di Indonesia yang seringkali mengambil pendekatan sepihak dan kurang memberikan kesempatan kepada khalayak untuk terlibat secara aktif .

Salah satu kritik terhadap pendekatan satu tahap adalah bahwaadalah bahwa pendekatan ini tidak memberikan banyak kesempatan diaindividu untuk terlibat dalam proses komunikasi dan mengekspresikan diri mereka .tidak memberikan banyak kesempatan bagi individu untuk terlibat dalam proses komunikasi dan mengekspresikan diri . Hal ini dapat menghasilkan suatupolarisasi pemikiran dan kurangnya representasi sudut pandang lain di media .polarisasipemikiran dan kurangnya representasi sudut pandang lain di media . Misalnya, pendapat orang-orang tentang suatu masalah mungkin dipengaruhi oleh pelaporan yang bias atau tidak berimbang yang tidak memberikan kesempatan kepada pihak -pihak terkait untuk menjelaskan diri mereka sendiri.

Model Komunikasi Dua Tahap

Pentingnya maknahubungan antara media dan masyarakat ditegaskan oleh model komunikasi massa dua tahap .darihubungan antara media dan masyarakat ditekankan oleh model komunikasi massa dua tahap . Menurut konsep ini , masyarakat umum secara aktif mengirimkan pesan selain menerimanya .inikonsepnya , masyarakat umum secara aktif mengirimkan pesan selain menerimanya . Model komunikasi massa dua tahap semakin banyak digunakan di Indonesia sebagai hasil dari platform media sosial yang memungkinkan partisipasi pengguna secara langsung dalam proses komunikasi .Model ini semakin banyak digunakan di Indonesia karena adanya platform media sosial yang memungkinkan partisipasi pengguna secara langsung dalam proses komunikasi . dipandang lebih demokratis dan inklusif, model dua tahap tersebut telah menuai kritik karena maraknya berita bohong dan misinformasi yang beredar di media sosial . sering kali terpapar pada materi yang belum diverifikasi , yang dapat menimbulkan perselisihan dan ketidakpercayaan terhadap media tradisional . kerusuhan yang disebabkan oleh penyebaran informasi palsu atau perdebatan di media sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun