Mohon tunggu...
Alfinkki Zaky
Alfinkki Zaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Televisi dan Film

Saya seorang Fotografer dan videografer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Identitas dan Rasa Tempat Melalui Film Dokumenter Tari Gandrung Banyuwangi

15 November 2024   04:00 Diperbarui: 15 November 2024   08:53 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Film adalah seni yang menggabungkan beberapa elemen di antaranya adalah gambar, audio, skenario, dan sinematografi untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat memberikan pesan kepada penonton. Film terdiri dari dua jenis yaitu fiksi dan non-fiksi, tetapi film yang memberikan pesan sebuah fakta atau memperkenalkan keanekaragaman suatu daerah sehingga daerah itu dapat dikenali oleh banyak orang yaitu film non fiksi atau biasa dikenal dengan film dokumenter. Film dokumenter merupakan film yang dibuat untuk memperkenalkan atau mendeskripsikan peristiwa nyata, tempat, orang, dan keunikan suatu daerah dengan mengacu pada fakta dan bukti yang bisa diverifikasi. Film dokumenter memiliki kapasitas untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menumbuhkan identitas kolektif melalui narasi visual dan cerita yang kuat. Film dokumenter juga mempengaruhi sense of place di suatu daerah dengan cara menggambarkan dan mendeskripsikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan keunikan lokal. Selain itu, film dokumenter yang menampilkan kearifan lokal dapat menarik minat wisatawan, sehingga berkontribusi pada ekonomi kreatif daerah.

Rasa tempat (sense of place) keterkaitan dengan kondisi fisik dari sebuah daerah atau tempat khususnya pada area komersial, tidak hanya itu akan tetapi juga berlaku pada area yang memiliki nilai budaya, sejarah, dan keunikan lainnya. konsep yang merujuk pada hubungan emosional dan identitas yang terbentuk antara individu dan lingkungan mereka hal ini dinamakan sense of place. menurut Yi-Fu Tuan, seorang Geografi manusia,"tempat" ialah ruang yang mempunyai makna dan nilai bagi individu atau komunitas, sedangkan "ruang" lebih bersifat fisik dan tak mempunyai asosiasi emosional yang bertenaga. Sense of place meliputi 3 komponen utama yaitu : setting, fisik, dan makna.

Maka dari itu adanya tempat yang memiliki makna didalamnya bisa berarti dan memiliki nilai sejarah yang sangat berharga, sehingga bisa dijadikan sebuah seni, melalui seni audio visual berupa film dokumenter dengan menayangkan suatu daerah itu, yang memiliki nilai budaya, sejarah, ke aneka ragam  dan keunikan daerah tersebut. Hal ini memiliki dampak bagus pada tempat atau daerah yang terlibat, karena semua orang akan tahu bagaimana budaya dan keaneka ragamnya sungguh unik dan memiliki nilai yang sangat berharga.

Peran Film Dokumenter terhadap Tempat atau daerah yang terlibat

Mengunggah Emosi Melalui audio visual

kekuatan untuk menggugah emosi penonton hanya bisa dilihat melalui visual yang ada dalam sebuh film dokumenter. Gambar-gambar yang menampilkan kekayaan, keunikan, keindahan, budaya, sejarah, dan keunikan yang tersimpan serta dapat menciptakan rasa cinta dan apresiasi terhadap suatu tempat. Misalnya sebuah film dokumenter yang banyak kita temui di chanel YouTube, yang dimana menampilkan visual berupa keindahan alam, atau festival budaya lokal yang dapat menarik perhatian penonton sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang melihat ke tempat tersebut, sehingga nantinya bisa memajukan dan meningkatkan ekonomi di tempat atau daerah tersebut.  Salah satu contohnya daerah Banyuwangi yang terletak di Jawa timur, kota tersebut dijuluki sebagai kota Gandrung, karena di kota itu terkenal dengan adanya tari Gandrung. Dengan adanya sebuah film dokumenter melalui adat berupa tari Gandrung, kota Banyuwangi tambah di kenal oleh masyarakat Indonesia bahkan mancanegara.

Berikut beberapa keistimewaan adanya film dokumenter

Menyampaikan Narasi lokal

Film dokumenter sering kali berfungsi  untuk menceritakan kisah-kisah lokal. Dengan menyoroti sejarah, budaya, dan tradisi masyarakat setempat, film dokumenter juga bisa memperkuat rasa kepemilikan dan keterikatan individu terhadap suatu tempat tersebut. Misalnya, film dokumenter yang mengangkat tari Gandrung di mana, dari tarian tersebut kota Banyuwangi di juluki sebagai Kota Gandrung.

Dapat Meningkatkan Kesadaran Sosial

Film dokumenter tentang Tari Gandrung khas Banyuwangi berperan penting dalam meningkatkan kesadaran sosial. Melalui narasi sejarah dan budaya, film ini tidak hanya memperkenalkan keindahan tari tersebut, tetapi juga menggugah rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya yang ada di Banyuwangi. Selain itu, film ini berfungsi sebagai alat edukasi yang mendorong penonton untuk lebih menghargai dan memahami nilai-nilai budaya lokal.

Film dokumenter juga memiliki kemampuan yang cukup unik yaitu dapat membangun koneksi emosional dengan tempat tertentu melalui berbagai teknik naratif dan sinematik.

Penggunaan narasi yang kuat dapat memperdalam emosi penonton yang melihatnya. Film dokumenter biasanya menampilkan atau menceritakan kisah nyata yang terkait dengan tempat tersebut, pembuat film dapat menyampaikan pengalaman, perjuangan, dan kebahagiaan individu atau komunitas yang tinggal di sana. Narasi ini membantu penonton memahami konteks sosial dan budaya asal kawasan tersebut, sehingga menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat.

Penggunaan visual sinematografi yang tepat

Visual yang tepat dapat memberikan kesan menonton yang menarik, dengan pengambilan gambar yang sesuai dengan komposisi, pencahayaan yang sesuai dapat mendukung narasi yang kuat. Misalnya, pengambilan gambar yang menyoroti keindahan atau ekspresi dari seseorang yang terlibat dapat memicu reaksi emosional dari penonton. Teknik ini menciptakan pengalaman visual yang imersif, memungkinkan penonton merasakan suasana tempat tersebut secara langsung.

Film dokumenter Gandrung Banyuwangi ini tidak hanya menampilkan tarian tetapi juga menceritakan kisah di balik tarian, termasuk perjuangan seniman seperti Temu Misti untuk mempertahankan tradisi ini. Semua ini dilakukan dengan cara dokumenter potret. Film ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan seni tradisional dan memperkenalkan Tari Gandrung kepada penonton. Selain itu film dokumenter dapat juga mengangkat isu sosial yang relavan dengan tempat tertentu. Dengan menyoroti tantangan yang dihadapi oleh kelompok atau lingkungan tersebut, film dokumenter dapat membangkitkan kesadaran dan empati penonton terhadap kondisi nyata di lapangan. Melalui kombinasi teknik-teknik tertentu, film dokumenter mampu membangun koneksi emosional yang mendalam dengan tempat tertentu.

Kesimpulan

Film dokumenter memiliki peran penting dalam membentuk sense of place di suatu tempat atau daerah Melalui penyampaian narasi lokal, pengalaman visual yang menggugah perasaan, sehingga meningkatkan kesadaran sosial, dan meningkatkan daya tarik wisatawan. film dokumenter memainkan peran penting dalam membentuk persepsi tempat di suatu tempat. Film dokumenter dapat berfungsi sebagai alat untuk menceritakan kisah dan menampilkan kekayaan, dan keunikan budaya suatu tempat jika dibuat dengan cara yang tepat. Salah satu contohnya Banyuwangi yang dijuluki sebagai kota Gandrung dengan adanya film dokumenter maka Banyuwangi makin dikenal dengan tari tradisional yaitu tari Gandrung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun