Seperti yang diketahui Malang adalah kota pendidikan. Banyak sekali anak manusia dari kota-kota besar justru merantau ke Malang untuk mengenyam Pendidikan yang lebih baik. Tak hanya wilayah Jawa Timur dari luar pulau jawa pun sepertinya sudah membludak di Malang, bahkan sering membuat Malang menjadi macet.
Tetapi dari sudut Kota Pendidikan ini, masih saja ada daerah yang tak ada lembaga sekolah terutama PAUD. Di desa Tempur Kecamatan Pagak Kabupaten Malang (Malang selatan) lokasinya sangat terisolasi dari lembaga-lembaga pendidikan. Jarak ke SMA adalah 12 Km, SMP, SD dan PAUD letaknya jika ditempuh dengan jalan kaki menghabiskan waktu selama 2 jam lebih.
Alasan warga Tempur jalan kaki ke sekolah, karena medan yang sangat sulit untuk ditempuh menggunakan sepeda motor dan ekonomi masyarakat disana sangat rendah. Sehingga jarang sekali masyarakat disana tidak mempunyai kendaraan. Mayoritas penduduk disana bermata pencarian sebagai petani, tetapi kebanyakan diantara mereka adalah buruh tani. Alasan faktor ekonomi dan jauhnya lembaga sekolah dari kampung mereka. mengakibatkan angka putus sekolah sangat tinggi.
Betapa mirisnya melihat anak usia PAUD harus berjalan kaki atau mungkin di gendong oleh ibunya untuk pergi kesekolah. Anak-anak kecil disana harus 3 kali sehari suntik ke pukesmas terdekat agar mereka kuat jalan kaki.
Setelah adanya Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2013 di Desa Tempur tersebut. Saat ini desa ini sudah ada PAUD. Perjuangan mendirikan PAUD tidaklah mudah, apalagi dengan latar belakang masyarakat yang sadar pendidikan sangat rendah. Peserta KKM pertama-tama bersilaturrahmi ke pamong-pamong desa bahkan ke kepala Desa. Akan tetapi tidak ada dukungan sedikitpun dari mereka, karena mereka berpikiran jika ada PAUD disana pasti sebentar saja akan mati. Kemudian KKM mengumpulkan warga di masjid untuk memusyawarahkan jika akan didirikan Paud di desa mereka. akhirnya dengan ilmu yang sedikit dari peserta KKM sedikit-demi sedikit masyarakat disana menyadari betapa penting pendidikan, terutama untuk PAUD.
Kemuadian peserta KKM mencoba mendatangi kepala Sekolah PAUD yang ada dikecamatan untuk meminta bantuan dibukanya cabang Paud di desa Tempur. Tapi Kepala sekolahnya pun tidak memberika tanggapan positif. Takutnya sekolah Paud yang dimilikinya akan sepi siswanya.
Dengan tekad yang bulat, peserta KKM mendatangi kepala sekolah RA. Akhirnya beliau mau membuka cabang RA disana. Dengan kerjasama dan perjuangan Paud “ulul albab” tahun ajaran 2013-2014 sudah dibuka. Setiap minggu sekali secar bergantian peserta KKM menengok Paud tersebut agar bisa berkembang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H