Sajak ini terus bergunam dari tadi
Mencari tuannya yang sempat hilang dari hati
Dimana dan Kemana dia mencari
Tak sadarkah dia ada didalam sanubari
Jika kotoran ini mampu untuk diterima
Mengapa tak berlutut dari singgasananya
Terkubur sudah dalam-dalam
Bahtera nuansa menantimu disana
Detak-detak nafas tersisa
Mampukah berjalan ditujuanya
Gumam terus bergenderang ucapnya
Semoga tuan lekas mengampuninya
Satu satunya
Satu tidak ada duanya
Tuan sang mahkota
Tuan adalah tempat berpulang para pujangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!