Mohon tunggu...
Alfinaskhi Fahmi Fawaidz
Alfinaskhi Fahmi Fawaidz Mohon Tunggu... Auditor - Biomedical Engineer - Universitas Airlangga

Saya adalah lulusan S1 Teknik Biomedis Universitas Airlangga. Saat ini, saya bekerja sebagai Quality Management Representative dan Auditor, terus berkomitmen dalam memastikan kualitas dan inovasi di dunia profesional. Dengan semangat dan dedikasi, saya terus berupaya menciptakan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Inkubator Bayi IoT Karya Anak Bangsa : Selamatkan Ribuan Nyawa Bayi Prematur dengan Teknologi Hemat Biaya

28 Januari 2025   11:00 Diperbarui: 28 Januari 2025   11:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain 3D Inkubator Bayi Ciptaan Alfin yang dilihat dari tampak depan 

Surabaya – Ketika saya pertama kali memulai perjalanan di dunia teknik biomedis, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa suatu hari saya akan menciptakan sebuah inovasi yang berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa bayi prematur di Indonesia. Berangkat dari keprihatinan saya terhadap kondisi fasilitas kesehatan di daerah terpencil, saya menciptakan inkubator bayi berbasis Internet of Things (IoT) yang hemat biaya. Dengan teknologi ini, saya berharap bisa memberikan harapan baru bagi ribuan keluarga di seluruh Indonesia.

Tingginya Angka Kematian Bayi Prematur di Indonesia

Menurut Menteri Kesehatan, sekitar 78 ribu bayi meninggal setiap tahunnya di Indonesia, dengan penyebab utama adalah kelahiran prematur. Masalah ini menjadi lebih serius karena sebagian besar kasus terjadi di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Kasus viral di Tasikmalaya baru-baru ini, di mana seorang bayi prematur dengan berat hanya 1,5 kg meninggal dunia akibat kurangnya peralatan medis yang memadai, mencerminkan kondisi kritis yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia.

Latar Belakang Inovasi

Sebagai mahasiswa Teknik Biomedis di Universitas Airlangga, saya sering membaca fakta mengejutkan, bahwa setiap tahunnya, sekitar 78 ribu bayi meninggal di Indonesia, dan penyebab utama adalah kelahiran prematur. Saya sangat tergugah ketika mendengar kasus bayi prematur yang meninggal di Tasikmalaya karena kurangnya peralatan medis yang memadai. Saya merasa ada yang harus dilakukan.

Masalah ini semakin serius ketika saya menyadari bahwa inkubator modern yang mampu menjaga suhu tubuh bayi prematur stabil memiliki harga yang sangat mahal, bahkan mencapai ratusan juta rupiah. Di sisi lain, inkubator murah yang tersedia di pasaran sering kali tidak dapat menjaga suhu tubuh bayi dengan optimal. Inilah yang memotivasi saya untuk menciptakan solusi yang lebih terjangkau namun tetap efektif.

Teknologi Revolusioner di Balik Inkubator

Dengan memanfaatkan teknologi PID (Proportional-Integral-Derivative) berbasis metode Internal Model Control (IMC), saya merancang inkubator yang mampu menjaga suhu stabil dengan parameter optimal. Rise time-nya hanya 619 detik, dengan overshoot yang mendekati nol. Saya juga menambahkan humidifier untuk menjaga kelembaban udara di dalam inkubator, sehingga bisa mengurangi risiko infeksi kulit dan masalah pernapasan pada bayi prematur.

Yang membuat saya semakin yakin adalah pengaplikasian teknologi IoT ke dalam inkubator ini. Dengan platform Blynk, tenaga medis dapat memantau suhu dan kelembaban secara real-time melalui smartphone. Ini memberikan efisiensi besar bagi tenaga medis, terutama di fasilitas kesehatan dengan sumber daya yang terbatas.

Saya ingin memastikan bahwa semua bayi, tak terkecuali di daerah terpencil dan terpelosok, mendapatkan perawatan terbaik. Teknologi ini saya buat dengan visi bahwa teknologi canggih harus dapat diakses oleh semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun