Tidak semua yang menyukai postinganmu di sosial media berarti benar-benar menyukainya. Boleh jadi tangannya sudah ter-setting otomatis untuk double tap saat scroll lini masa, saking seringnya nongkrong disana. Ini tidak bercanda, orang-orang seperti itu memang ada. Jangan merasa spesial, kamu bukan martabak.Â
Pun jika seseorang tidak menyukai postinganmu, tidak pula berarti ia benar-benar tidak suka. Banyak alasannya. Boleh jadi postinganmu tidak dilihat olehnya atau memang malas menekan fitur suka-nya.Â
Berhentilah mengukur nilai diri dari banyaknya jumlah suka atau komen di profil maya-mu. Ayolah, itu cuma angka belaka. Tak menjadi penentu final dirimu yang sebenarnya. Nilai yang ada pada dirimu, yang paling tahu ya kamu sendiri. Justru kualitas dirimu tercermin dari seberapa besar tingkat kepedulianmu terhadap hal remeh temeh seperti itu.Â
Mengukur kualitas dirimu dengan bergantung pada penilaian orang lain adalah kesia-siaan belaka. Coba dipikir-pikir lagi, untuk apa?Â
Mari latihan untuk jujur ke diri sendiri. Setidaknya kamu bisa lepas dari drama receh yang sungguh sangat amat tidak penting. Hidup ini singkat, juga sudah dipenuhi drama. Tak usahlah menambah-nambah.Â
Silakan gunakan akunmu, facebook, twitter, instagram, apa pun itu. Tapi lagi-lagi, selalu ingat untuk tidak mengukur nilai dirimu dari jumlah respon yang kamu terima. Ok maniezzz?
Oiya, satu lagi. Berhenti berpikir kalau kamu itu pusat dunia. Aduh, apalah kita ini, hanya debu-debu alam semesta.Â
Apalagi kalau sampai berpikir dirimu pusat dunia si dia. Wadawww :pÂ
Jadiii ayok, #stop insecure #mari bersyucure. Eh, bersyukur. Hehehe~
