Sesuai judul yang telah saya tulis di atas, saya ingin menceritakan perjalanan panjang bersama buku ini. Namanya juga perjalanan panjang, jadi mungkin tulisan ini juga bakalan cukup panjang. Hehehe
Terhitung bulan Desember 2019 saya beli buku The Three Musketeers di acara BBW (Big Bad Wolf) yang diselenggarakan di Makassar. Saya pertama kali tahu tentang Three Musketeers saat menonton film Slumdog Millionaire. Ada yang pernah nonton? Filmnya bercerita tentang tokoh yang bernama Jamal Malik yang mengikuti program acara televisi Who Wants to be a Millionaire, dan salah satu pertanyaannya terkait tokoh dalam buku ini. Tidak perlu saya ceritakan panjang lebar filmnya di sini. Bagi kalian yang belum nonton, saya sarankan untuk segera nonton film ini. Filmnya bagus sekali!
Singkat cerita, saya cukup kaget sekaligus excited saat melihat buku ini berjejer bersama ribuan buku lainnya. Saya lihat sebentar, rupanya buku ini lumayan tebal. Setelah menimbang-nimbang dan menyesuaikan budget akhirnya saya memutuskan untuk membeli bukunya. The Three Musketeers berhasil masuk ke dalam kantong belanjaan saya hari itu bersama enam buku lainnya. Jadi hari itu total saya membeli tujuh buku sekaligus! Astaghfirullah, khilaf :")
The Three Musketeers berada di antrian belakang pada daftar buku yang akan saya baca. Saya selalu berdalih bahwa buku ini paling tebal di antara buku lainnya (jumlahnya 891 halaman) jadi bacanya belakangan saja pas libur panjang. Kalau dibaca pas hari kuliah takut keterusan dan tugas-tugas jadi terbengkalai #hiyaaa
Hari terus berganti (kayak lagunya Sheila On 7), tapi buku ini belum tersentuh sama sekali. Dua kali libur semester, selama itu pula buku ini tidak pernah saya buka. Sampai akhirnya tahun 2020 hampir berakhir (yang artinya buku ini sudah berumur satu tahun di rumah saya) dan buku ini masih juga belum saya baca. Saya sampai merasa bersalah sama uang yang raib ditelan laci meja kasir. Kalau dibelikan nasi padang mungkin bisa makan sampai enam kali.
Baiklah, tak perlu disesali. The Three Musketeers akhirnya masuk dalam resolusi tahun baru 2021, saya harus baca bukunya. Sampai tamat. Batin saya sudah berteriak-teriak, jangan jadi tsundoku dooong!Â
Tidak sia-sia batin berteriak, karena akhirnya saya benar-benar membacanya. Hahaha, syukurlah. Hari libur saya menjadi sedikit lebih produktif dari yang biasanya.Â
***
The Three Musketeers berkisah tentang seorang laki-laki bernama D'Artagnan yang meninggalkan tempat tinggalnya di Gascon menuju Prancis untuk bertemu dengan Monsieur de Treville, kapten para Musketeers. Beliau adalah sahabat ayah D'Artagnan. Ayahnya memerintahkan untuk menemui Treville dan meminta bergabung menjadi Musketeers, yaitu satuan pengawal raja.Â
Dalam perjalanannya D'Artagnan ditimpa banyak kejadian. Mulai dari terlibat perkelahian, surat wasiat yang dicuri, sampai kehabisan perbekalan uang yang diberikan ayahnya ketika hendak meninggalkan Gascon. Walau begitu, D'Artagnan berhasil tiba di tempat tujuan dan menemui Monsieur de Treville. Disinilah awal mula D'Artagnan bertemu dengan tiga musketeers yang dikenal karena kehebatannya yaitu Athos, Porthos, dan Aramis.