Mohon tunggu...
Alfina Rohmah
Alfina Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin

Suka nonton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Ganjar Pranowo dalam Mengelola Citra Positif Melalui Populisme Wong Cilik Pada Platform Twitter

5 April 2024   00:05 Diperbarui: 5 April 2024   00:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Putra et al (2022) menyebutkan bahwa Ganjar memilih media sosial Twitter karena dapat menghadirkan interaksi langsung kepada masyarakatnya dan dinilai lebih nyata dibandingkan akun media sosial lain seperti Instagram. Penelusuran dan analisis terkait akun media sosial Twitter Ganjar Pranowo dapat menyajikan pengetahuan terkait strategi populis rakyat kecil yang dijalankan oleh Ganjar.

Dalam biografi di akun media sosial Twitternya, Ganjar Pranowo menulis "Tuanku ya Rakyat, Gubernur cuma mandat".

Narasi dalam biografi akun media sosial Twitter milik Ganjar juga berimplikasi atau dapat diartikan sebagai salah satu strategi populis rakyat kecil yakni Ganjar memposisikan sebagai perwakilan rakyat dan sepatutnya diperintah oleh Rakyat.

Rakyat kecil yang berusaha diwakilkan oleh Ganjar di sini adalah sekelompok masyarakat dengan tingkat perekonomian yang rendah. Dalam beberapa unggahannya, beberapa kategori rakyat kecil yang dimunculkan adalah pelaku UMKM, kelompok buruh, dan lain sebagainya. Ganjar mencitrakan dirinya sebagai perwakilan sekaligus pembela dari kelompok rakyat kecil yang cenderung termarjinalisasi ini.

Strategi ini turut mendapat respon positif termasuk menegaskan lagi citra positif Ganjar dari strategi populisme yang disebarluaskan melalui akun media sosial Twitternya. Hal ini terlihat dari banyaknya respon positif yang diterima seperti ungkapan terima kasih dan apresiasi seperti "Mantap semakin maju Jawa Tengah!", ".... Sangat membantu masyarakat sebagai moda transportasi sih, sukses selalu pak!, serta masukan atau saran seperti permintaan rute tambahan, masukan terkait kebersihan, dan pelatihan bagi petugas Trans Jateng itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun