Bermain bagi anak usia dini dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan, salah satunya adalah aspek perkembangan bahasa. Dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), perkembangan bahasa anak yang berusia 4-5 tahun dengan anak yang berusia 5-6 tahun jelas berbeda. Pada anak yang berusia 4-5 tahun sudah mulai bisa menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya), mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan, bertanya dan menjawab dengan kalimat yang benar, menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada di sekitarnya, Meniru (menuliskan dan mengucapkan) huruf A-Z, dan sebagainya.Â
Sedangkan untuk anak yang berusia 5-6 tahun sudah mulai bisa mengulang kalimat yang lebih kompleks, memahami aturan dalam suatu permainan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung, menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikatketerangan), membaca dan menuliskan nama sendiri, memahami arti kata dalam cerita, dan lain sebagainya.
Namun, terkadang beberapa dari anak usia dini yang perkembangan bahasanya belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Keadaan tersebut biasanya disebabkan oleh kurangnya stimulasi atau rangsangan tentang kemampuan berbahasa yang diberikan pada anak atau bisa juga disebabkan oleh perkembangan anak yang cenderung lambat.Â
Selain itu, ketidaksesuaian tersebut bisa disebabkan oleh seorang pendidik yang berada di lingkungan pendidikan anak usia dini belum bisa memaksimalkan fungsi dari alat permainan edukatif untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang Alat Permainan Edukatif untuk Pengembangan Bahasa Anak.
Nah... sebelum membahas lebih dalam, perlu diketahui oleh teman-teman pembaca mengenai apa sih perkembangan bahasa itu? Jadi, perkembangan merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu dan secara bertahap, mulai dari kemampuan sederhana berubah menjadi kemampuan yang lebih rumit. Perubahan ini bisa jadi disebabkan oleh terjadinya proses perubahan tingkah laku.Â
Perkembangan bahasa pada anak-anak berkembang secara sistematis seiring dengan pertambahan usia, karena dalam hal ini usia digunakan sebagai patokan perkembangan pada seseorang, seperti mengapa anak pada usia tertentu belum mampu berbicara dengan lancar. Perkembangan anak yang normal dapat dilihat dari komponen pemerolehan bahasa yang hampir sama, yakni:
a. Perkembangan fonologi (sistem bunyi)
anak memiliki keutuhan dalam bersuara atau ketepatan membunyikan huruf (vokal dan konsonan)
b. Perkembangan sintaksis (sistem gramatikal/struktur bahasa)
anak mampu menyusun kata-kata menjadi kalimat yang utuh dan terstuktur.