Desa Mlaya, Kabupaten Banjarnegara (9/2/2023) -- Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sedang gencar melaksanakan program percepatan ODF atau Open Defecation Free atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Program ini merupakan salah satu implementasi dari Pilar 1 program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat atau STBM dimana keempat pilar lainnya yaitu Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, Pengamanan sampah rumah tangga, dan Pengamanan limbah cair rumah tangga yang bertujuan untuk meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang akan mendukung tercapaikan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dilaksanakannnya percepatan ODF di Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu upaya untuk menekan tingginya angka Buang Air Besar Sembarangan (BABs) di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Banjarnegara. Hal tersebut karena, berdasarkan monitoring data Kementerian Kesehatan RI-Direktorat Kesehatan Lingkungan pada tahun 2022, diketahui bahwa cakupan ODF di Kabupaten Banjarnegara menempati urutan dua terbawah di Jawa tengah dengan capaian sebesar 72,77%. Angka tersebut masih tergolong jauh untuk mencapai deklarasi ODF yaitu sebesar 100% masyarakat memiliki akses jamban sehat.
Diketahui juga bahwa cakupan Kecamatan Punggelan yang dipilih sebagai lokasi KKN memiliki cakupan akses jamban sebesar 66,88% dan khususnya Desa Mlaya memiliki cakupan yang sangat rendah yaitu 6,83% dimana cakupan tersebut terletak pada peringkat kedua terbawah di Kecamatan Punggelan.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik Water, Sanitation, and Hygiene (KKNT-WASH) Universitas Diponegoro yang bekerja sama dengan UNICEF diharapkan dapat mengentaskan kebiasaan BABs di wilayah Kabupaten Banjarnegara khususnya di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan. Pada program pengabdian ke masyarakat ini, diterjunkan enam mahasiswa dengan background study Kesehatan Masyarakat, Ilmu Gizi, Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan, serta Antropologi Sosial. Terdapat tiga program utama yang telah dilaksanakan dalam mendukung percepatan ODF di Desa Mlaya yaitu Pendataan dan Pemetaan cakupan ODF, Pemicuan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABs), Pembentukan Kelompok Kerja ODF serta satu program sosial kemasyarakatan yaitu Sosialisasi dan Edukasi mengenai keterkaitan BABs dengan Stunting di Posyandu Balita.
Program Kerja Pemetaan ODF bertujuan untuk memberikan visualisasi data Cakupan ODF yang telah tervalidasi melalui pendataan yang dikemas agar yang mudah dipahami. Data yang digunakan dalam pemetaan ini yaitu data real yang diperoleh melalui pendataan kepemilikian jamban sehat setiap rumah tangga/kepala keluarga secara door to door. Melalui kegiatan ini, diketahui bahwa sebanyak 34,40% KK telah ODF dan sisanya sebanyak 63,03% belum ODF. Data dan peta kepemilikan jamban sehat dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan dan intervensi yang tepat oleh stakeholder dalam pengentasan perilaku BABs dan pembangunan di bidang sanitasi dan kesehatan lingkungan di Desa Mlaya.
Program kerja selanjutnya yaitu pemicuan. Pemicuan merupakan salah satu tools yang digunakan sebagai upaya pengentasan BABs menurut Peaturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Pemicuan ini dilaksanakan untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh  perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak satu kali di tiap Dusun di Desa Mlaya tepatnya pada tanggal 27 Januari 2023 di Dusun Sidakarya dan Dusun Semangkung dilanjutkan tanggal 28 Januari 2023 di Dusun Mlaya dan Kaliwadas. Pada kegiatan ini peserta pemicuan membuat komitmen atau kontrak perjanjian untuk memenuhi Pilar 1 STBM yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan dan mementukan rencana aksi nyata.