Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film: "The Hunger Games: The Ballad of Songbirds & Snakes"

3 Januari 2024   10:30 Diperbarui: 3 Januari 2024   10:35 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam film terbarunya ini, menampilkan kembali permainan di dalam arena yang memperlihatkan pertarungan antara Lucy dari distrik 12 melawan kandidat dari distrik lain. Sayangnya, pertarungan bertahan hidup tersebut tidak seperti di film pertamanya.

Pertarungan dalam film ini hanya berada di sebuah arena, layaknya stadion. Tentu jika mengingat film sebelumnya sangat dibuat sangat nuansa alam liar dengan monster-monster atau bencana yang disajikan oleh game master. Jadi, pertarungan yang diperlihatkan pun tidak terlalu seru.

Meskipun mengobati rasa rindu tentang bagaimana hunger games di era Snow, tetapi jangan berharap banyak dengan durasi permainan dan serunya pertarungan. Karena cerita ini berfokus pada masa lalu Presiden Snow.

Ending yang Terburu-buru

Film ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menceritakan Snow yang menjadi seorang mentor. Bagian kedua menceritakan tentang permainan itu berlangsung. Bagian ketiga menceritakan Snow yang ditugaskan untuk menjadi Peacekeeper.

Bagian pertama dan kedua menonjolkan sikap pedulinya Snow kepada Lucy, sampai-sampai melakukan kecurangan untuk mempertahankan Lucy agar tetap hidup.

Bagian ketiga sekaligus bagian penutup, terkesan tergesa-gesa untuk menjadikan Snow sebagai villain. Meskipun memang cukup bisa dikatakan apa yang telah diperbuatnya termasuk ciri khas Snow di timeline Katniss, tetapi entah kenapa terasa kurang kuat untuk menyatakannya sebagai penjahat di ending.

Kesimpulan

Film ini cocok untuk ditonton sebagai menggantikan rasa rindu dengan film The Hunger Games versi Katniss. Meskipun tidak seperti film sebelumnya, film ini pun seru untuk diikuti karena menggambarkan suasana di era Snow, menggambarkan kisah romansa Snow, dan menggambarkan proses Snow menjadi villain.

Poin plus dari film ini cuman satu, Lucy Gray yang menyanyikan lagu The Hanging Tree, yang di mana lagu tersebut dinyanyikan oleh Katniss di timeline-nya. 

Skor: 3/5

Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun