Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Film "A Man Called Otto"

1 Januari 2024   11:10 Diperbarui: 1 Januari 2024   11:11 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A Man Called Otto merupakan film adaptasi dari novel karya Fredrik Backman yang berjudulkan A Man Called Ove. Film ini dibintangi oleh Tom Hanks, Mariana Trevino, dan lain-lain.

A Man Called Otto menceritakan tentang laki-laki tua atau lansia yang pemarah bernama Otto. Otto tinggal seorang diri di rumahnya yang mengidamkan kehidupan tentram, tidak terganggu oleh tetangganya, dan sangat teramat taat ketertiban.

Otto selalu berusaha untuk segera menemui istrinya yang sudah meninggal dengan cara bunuh diri. Namun, suatu ketika, Otto kedatangan tetangga baru yang berasal dari Meksiko, Marisol dan Timmy, yang berusaha untuk akrab dengannya. 

Otto bersikeras menolak dengan anggapan semua orang bodoh. Namun, usaha tetangganya tidak pernah berhenti. Sampai banyak kejadian lainnya terjadi di lingkungan perumahan Otto.

Alur Cerita

Cerita yang disajikan dalam film ini memiliki alur maju-mundur. Pada alur maju, menceritakan kehidupan Otto yang selalu meronda di pagi hari, memeriksa sana-sini, dan tindakan bunuh diri untuk segera menemui istrinya.

Pada kilas balik, menceritakan bagaimana Otto pertama kali bertemu dengan istrinya, menceritakan keharmonisan hubungannya, menceritakan trauma yang dimiliki oleh Otto. Selain itu, sedikit cerita tentang kehidupan Otto dengan tetangganya pun disajikan.

Cerita yang Heartwarming

Cerita yang disajikan betul-betul menghangatkan hati. Otto memiliki sifat yang pemarah dan taat peraturan harus terganggu oleh kedatangan Marisol dan Timmy yang menjadi pencair suasana Otto.

Otto tidak pernah menginginkan orang lain mengurusi urusannya, tetapi di sisi lain orang-orang peduli terhadap dirinya. Seolah menggambarkan bahwa, semua orang tidak ada yang peduli terhadap dirinya, tetapi di antara mereka pasti ada yang peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun