Kemunculan Gyutaro mulai membuat keseruan semakin bertambah. Keanehan mulai terjadi karena kepala Daki yang sudah dipenggal, tetapi dirinya masih bisa hidup.
Chapter yang akan dibahas kali ini adalah chapter 86 dan 87 yang berjudul "Gyutaro" dan "Berkumpul". Langsung saja kita masuk ke dalam cerita utama.
Cerita kali ini diawali dengan menayangkan kisah masa lalu Gyutaro. Di dalam distrik hiburan, ada seorang pria yang dikenal sebagai "Gyu" atau barkers yang bekerja sebagai menarik pelanggan untuk memasuki rumah bordil.
Gyutaro bekerja sebagai salah satu dari orang-orang yang akhirnya menamai dirinya menggunakan kata"Gyu". Di dalam salah satu rumah bordil, Gyutaro dan Tengen akan terlibat pertempuran, tetapi sebelum mereka bertarung, Gyutaro terlebih dahulu menganalisis penampilan Tengen.
Gyutaro berkomentar tentang wajahnya yang bagus, kulitnya yang bagus, dan tinggi badannya yang bisa menarik banyak perhatian dari wanita. Gyutaro mulai menggaruk wajahnya sampai mulai berdarah dan menyuarakan kecemburuannya atas penampilan Tengen.
Di sudut ruangan, Daki terlihat menangis. Daki merengek pada Gyutaro untuk membunuh pemburu iblis lainnya yang sudah sempat membakar wajahnya.
Daki juga menyebutkan kepadanya bahwa mereka mengeroyok dirinya dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuhnya. Mengetahui fakta tersebut, menyebabkan Gyutaro merembes dengan kemarahan.
Gyutaro menggunakan dua sabit besar untuk menyerang Tengen. Ia menciptakan kesibukan garis miring seperti busur besar yang mengarahkan mereka ke arah Tengen.
Di tempat lain, Tanjiro terlihat sedang membawa Nezuko. Saat dirinya bergegas untuk membawanya ke tempat yang aman, ia melihat ke langit dan melihat sabit kembali ke arah yang mereka datang seperti bumerang.
Tanjiro merasa khawatir ketika diia mencium bau darah milik Tengen dan bergegas untuk membantunya.