Pengertian Tindakan Sosial
Tindakan sosial dicetuskan oleh Max Weber, seorang sosiolog yang lahir di Erfurt, Jerman, pada 21 April 1864. Tindakan sosial adalah segala perilaku manusia yang mempunyai makna subjektif. Tindakan manusia pada dasarnya menunjukan kepada aktivitas-aktivitas manusia, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Weber menegaskan pada tingkat yang lebih kompleks, tindakan bukan hanya menunjukan kepada segala sesuatu yang dilakukan manusia secara individual, melainkan juga kepada praktik-praktik yang dilakukan sekumpulan aktor (kelompok-kelompok sosial) (Johnson. 1986: 220). Max Weber melihat kenyataan sosial sebagai sesuatu yang didasarkan pada tujuan individu dan tindakan-tindakan sosial. Max Weber berpendapat sesuatu dapat berarti tindakan sosial ketika tindakan itu berisi tiga unsur:Â
- Pertama, perilaku itu mempunyai makna subjektif.Â
- Kedua, perilaku itu mempengaruhi perilaku-perilaku pelaku lain.Â
- Ketiga, perilaku itu dipengaruhi oleh perilaku pelaku-pelaku lain.Â
Unsur yang ditekan Weber dalam pengertiannya adalah makna subjektif seorang pelaku. Tindakan sosial tidak semestinya terbatas pada tindakan positif yang dapat diperhatikan secara langsung. Tindakan itu juga meliputi tindakan negatif, seperti kegagalan melakukan sesuatu, atau penerimaan suatu situasi secara pasif. Tindakan sosial memang seharusnya dimengerti dalam hubungannya dalam arti subjektif yang terkandung di dalamnya. Bagi Weber, konsep rasionalitas merupakan kunci bagi suatu analisa objektif mengenai arti-arti subjektif. Selain itu, ia juga merupakan dasar perbandingan mengenai jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda. Rasionalitas dan peraturan yang bisa mengenai logika merupakan suatu kerangka acuan bersama secara luas yang mana aspek-aspek subyektif perilaku dapat dinilai secara objektif. Tetapi tidak semua perilaku dapat dimengerti sebagai sesuatu manifestasi rasional. Hasil dari kajian Weber mengenai tindakan sosial dapat dikatakan sebagai data empiris.
Jenis Tindakan Sosial
Tindakan sosial tersebut oleh Weber dibagi menjadi dua. Fokus kajian Weber yang pertama adalah reactive behavior, yaitu reaksi perilaku spontan yang memiliki subjective meaning atau dengan kata lain tindakan yang dilakukan atas dasar spontanitas belaka. Tindakan semacam ini adalah tindakan yang tidak memiliki tujuan atau yang tidak disadari sebelumnya oleh seseorang. Fokus kajian Weber yang kedua adalah sosial action, yaitu muncul dari stimulus atau respon atas perilaku manusia yang menjalankan fungsinya sebagai anggota masyarakat. Secara tidak langsung, tindakan ini lebih bersifat subjektif pada tindakan yang dilakukan aktor dalam lingkungan masyarakat. Dari kedua fokus yakni reactive behavior dan sosial action, pemikiran Weber kemudian berkembang ke dalam empat tindakan jenis tindakan, yaitu:Â
- Rasionalitas Instrumental: Jenis tindakan sosial ini merupakan tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang dilakukan secara rasional atau masuk akal. Tindakan ini dilakukan dengan perhitungan dan diusahakan sendiri oleh aktor yang bersangkutan.Â
- Rasionalitas Nilai: Tindakan rasional nilai merupakan jenis tindakan yang dilakukan untuk alasan atau tujuan-tujuan yang berkaitan dengan suatu nilai yang diyakininya secara pribadi atau personal. Sehingga tindakan ini tidak memperhitungkan prospek-prospek yang ada kaitannya dengan gagal atau tidaknya tindakan sosial yang dilakukan.Â
- Tindakan Afektif: Tindakan afektif sesuai dengan namanya memiliki sifat afeksi yang berarti ada pengaruh dari perasaan atau emosional seseorang. Tindakan ini biasanya dilakukan karena ada faktor pendorong dari emosional yang dicerminkan melalui tindakan.Â
- Tindakan Tradisional: Tindakan tradisional berkaitan dengan sebuah tradisi. Tradisi biasanya adalah sesuatu yang sudah tertanam dan menjadi kebiasaan dalam masyarakat. Begitu pula tindakan ini ditujukan atas dasar kebiasaan dalam masyarakat untuk tujuan tertentu sesuai dengan yang diyakininya.Â
Weber melihat keempat tindakan ini sebagai tipe ideal (ideal type), yaitu konstruksi konseptual yang mayoritas aspek kunci dari tipe tindakan yang berbeda. Weber mengakui tidak banyak tindakan, kalau ada yang seluruhnya sesuai dengan salah satu tipe ideal ini. Misalnya, tindakan tradisional mungkin mencerminkan suatu kepercayaan yang sadar akan nilai sakral tradisi-tradisi dalam suatu masyarakat dan itu berarti bahwa tindakan itu mengandung rasionalitas yang berorientasi nilai. Atau juga dapat mencerminkan suatu penilaian yang sadar akan alternatif-alternatif dan juga mencerminkan suatu keputusan bahwa tradisi-tradisi yang sudah mapan merupakan cara paling baik untuk suatu tujuan yang dipilih secara sadar diantara tujuan-tujuan lainnya.
Contoh Tindakan Sosial
Tindakan Sosial menurut Weber adalah tindakan dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain dan memiliki makna (meaningful action) dapat dicontohkan sebagai berikut:Â
- Rasionalitas Instrumental: Orang memakai masker untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan mencegah kematian, Orang tua  menabung untuk pendidikan anak
- Rasionalitas Nilai: Orang bersedekah dikarenakan nilai kerohanian (religi)
- Tindakan Afektif: Ayah menangis karena anak sakit
- Tindakan Tradisional: Orang di Solo banyak yang berbondong mengikuti Sekaten, perikahan di wilayah Pati yang masih menggunakan hitungan weton untuk menentukan hari pernikahan.
Contoh Tindakan Sosial di SMA Negeri 1 Surakarta
Tindakan sosial merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu kepada individu lain atau kelompok dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain dan memiliki makna (meaningful action). Tindakan sosial biasanya dilakukan dengan kesadaran atau bahkan bisa tanpa sadar. Weber membedakan istilah verhalten (tindakan rasional-instrumental dan tindakan tradisional) dan sichverhalten (tindakan rasionalitas-nilai dan tindakan afektif). Verhalten menunjuk pada tindakan tujuan rasional dan tradisional menunjuk pada orientasi eksternal yaitu kebiasaan menetap dan ekspektasi pelaku terhadap objek. Sichverhalten menunjuk pada orientasi batin yang memotivasi tindakan perasaan atau emosi dan keyakinan seseorang. Jadi, tindakan sosial adalah ketika seseorang (individu/manusia) melakukan tindakan (berbuat sesuatu) memiliki makna dan tujuan ke orang lain. Tindakan sosial di SMA Negeri 1 Surakarta dilakukan dengan berbagai macam dan oleh siapapun. Hasil dari observasi akan melaporkan tindakan sosial berdasarkan pelaku (aktor) dan macam tindakan yang dilakukan. Berikut merupakan bentuk tindakan sosialnya.Â
- Pertama, Tindakan Rasional Instrumental dari Guru ke Siswa dapat dilihat ketika guru memberikan penjelasan materi, tugas dan latihan soal untuk siswa agar siswa dapat memahami materi, menjadi meningkat nilainya dan pada akhirnya dapat mencapai tujuan kuliah di perguruan tinggi negeri impian, atau tindakan guru yang membimbing siswa saat lomba dengan memberi sejumlah soal dan strategi agar menang lomba.Â
- Kedua, Tindakan Rasional Instrumental Siswa ke Guru dapat dilihat ketika ada siswa yang dengan sungguh-sungguh belajar. Selalu mendengarkan penjelasan, menyimak proses pembelajaran, aktif di kelas, mengerjakan tugas dan latihan soal serta selalu berusaha mengerjakan yang terbaik ketika ulangan dan ujian.Â
- Ketiga, Tindakan Rasional Instrumental Siswa ke Siswa terjadi ketika pencalonan ketua osis atau pada saat orasi ketua osis atau MPPK, kandidat menyampaikan visi, misi dan melakukan sejumlah strategi agar mendapat suara dan mencapai tujuan menjadi ketua Osis atau MMPK.Â
- Keempat, Tindakan Rasional Nilai dari Guru ke Siswa terjadi ketika guru membimbing siswa untuk sholat, mengajak pengajian, mengajarkan hastalaku (ajaran delapan nilai budaya Jawa), mengajak selalu rapi agar indah, dan mengajak menjaga kerapian, kebersihan dan keindahan sekolah atau bisa dilihat ketika guru mengajak siswa untuk belajar berzakat.Â