Mohon tunggu...
Alfina Darmayanti
Alfina Darmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga, Program Studi Perbankan dan Keuangan, memiliki hobi membaca dan olahraga tenis lapangan serta badminton, suka mendengarkan musik barat maupun indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Pengetahuan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

27 Mei 2024   20:07 Diperbarui: 27 Mei 2024   20:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami kesehatan reproduksi adalah bagian penting dari pendidikan remaja. Mengapa Kesehatan Reproduksi Itu Penting?

Dengan pengetahuan yang tepat, remaja dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka dan membuat keputusan yang bijaksana tentang tubuh mereka di masa yang akan datang. Kesehatan reproduksi bukan hanya tentang hubungan seksual tetapi tentang memahami dan menghargai tubuh kita.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (2022) remaja merupakan fase antara masa kanak-kanak dan dewasa dalam rentang usia antara 10 hingga 19 tahun. Di usia yang penuh dengan perubahan dan tantangan, remaja perlu dibekali dengan informasi yang benar agar mereka bisa mengambil kendali atas kesehatan reproduksi mereka sendiri.

Pengetahuan seputar kesehatan reproduksi remaja tidak hanya remaja putri saja, namun remaja laki- laki juga harus mengetahui betapa penting hidup dengan reproduksi yang sehat. Pergaulan lingkungan juga pada akhirnya bisa berdampak negatif bagi remaja laki-laki juga. Lantas edukasi apa saja yang perlu remaja ketahui tentang reproduksi?

1. Pemahaman tentang sistem, proses, dan fungsi alat reproduksi 

Untuk penyampaian pengetahuan yang diberikan usahakan sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Untuk anak-anak yang lebih muda,gunakan penjelasan yang sederhana dan langsung. Seiring bertambahnya usia, berikan infomasi yang lebih detail dan kompleks. Contoh penjelasan sederhana tentang fungsi masing-masing organ, seperti bagaimana bayi dibuat hingga lahir.

Mulailah dengan mengenalkan nama-nama organ reproduksi dengan benar, supaya tidak terjadi arti yang bukan seharusnya. Memulai dengan diskusi topik ini secara terbuka, pastikan mereka merasa nyaman untuk berbicara tentang pertanyaan atau kekhawatiran mereka.

2. Pengenalan risiko penyakit serta bahaya penyakit reproduksi

Orang tua perlu mengajarkan sejak dini kepada anak-anak yang beranjak dewasa. Jika mereka sudah mengetahui risiko yang mungkin terjadi, remaja tentunya akan lebih berhati-hati dalam melakukan segala tindakan. Contohnya seperti tidak dianjurkan berganti-ganti pasangan seksual, hubungan seksual tanpa proteksi, dan lainnya. Hal tersebut bisa menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan seperti hamil di luar nikah bahkan hingga HIV dan penyakit menular lainnya.


Peran Orang Tua sebagai Sumber Edukasi Pertama

Masa remaja merupakan masa dimana transisi antara masa kanak-kanak dan kedewasaan.  Orang tua menjadi peranan penting dalam memberikan berbagai informasi tentang seks dan seksualitas, karena orang tua merupakan sumber pertama dimana seorang anak belajar dan dibimbing mengenal seks sampai mereka menjadi remaja.

Banyak orang mengasosiasikan kata "reproduksi" untuk menghasilkan keturunan. Namun, arti dari "reproduksi" sangat luas bukan hanya tentang hubungan intim dan tidak seharusnya menjadi tabu. Anak harus mengerti bahwa reproduksi ini merupakan bagian penting di kehidupan dan sesuatu yang tidak perlu ditakuti atau malu. Oleh karena itu, banyak orang tua yang merasa canggung untuk membicarakan dengan anak remajanya.

Jika remaja kurang akan edukasi kesehatan reproduksi bisa menyebabkan peristiwa yang tidak diinginkan. Untuk itu, orang tua seharusnya meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, mempererat hubungan dengan anak, dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.

Orang tua juga bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan dimana remaja merasa didukung dan dipahami, yang mencakup batasan yang jelas dan waktu keluarga yang berkualitas. 

Dengan emosi remaja yang fluktuatif, orang tua dapat membantu membangun fondasi emosional selama masa transisi mereka menuju kedewasaan. Peran orang tua di sini sangat penting, karena jika anak tidak merasa cukup didukung secara emosional mungkin mereka mencari dukungan di tempat yang salah.

Inilah mengapa peran orang tua sangat penting dalam memastikan bahwa anak-anak mendapatkan informasi yang tepat sebelum mereka mendapatkannya dari sumber lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun