Mohon tunggu...
Alfina Azka
Alfina Azka Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 2 MAGELANG

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Happy Hypoxia, Kematian yang Tak Dirasakan

15 September 2020   10:15 Diperbarui: 15 September 2020   10:23 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

berita.baca.co.id
berita.baca.co.id
Sudah delapan bulan corona virus melanda dunia ini. Selama itulah juga corona virus berkembang dan menjadi lebih ganas. Sudah banyak korban yang berjatuhan diakibatkankan oleh virus yang satu ini. Kali ini,saya tidak akan membahas tentang apa itu corona virus atau akibat apa yang akan didapatkan karena virus ini. Sebab,saya yakin kalian semua pasti sudah tau tentang informasi-informasi tersebut. Namun,apakah kalian pernah mendengar tentang happy hypoxia??

Happy hypoxia adalah salah satu gejala baru dari penyakit yang ditimbulkan oleh Covid-19. Saat kalian mendengar kata-kata itu,apa yang kalian fikirkan?? Walaupun Namanya happy, kondisi happy hypoxia harus diwaspadai dan diketahui oleh kalian karena kondisi ini berbahaya bagi penderita Covid-19. 

Pengertian happy hypoxia adalah kondisi yang mengancam nyawa pasien Covid-19 akibat kadar oksigen yang sangat rendah,namun pasien tidak menunjukkan kesulitan bernapas. 

Seperti yang sudah dikatakan dalam pengertian tadi,penderita happy hypoxia tidak menunjukkan kesulitan bernapas dimana kesulitan bernapas ini merupakan salah satu gejala umum pada penderita Covid-19. Dikarenan oleh hal ini,para ilmuwan dan dokter dibawa kebingunngan olehnya. Pasien yang terjangkit pun semakin risau karena tak ada yang tau apakah mereka mengidap happy hypoxia atau tidak.

Kadar oksigen yang rendah menjadi penyebab terjadinya happy hypoxia. Normalnya,kadar oksigen di dalam darah terdapat pada rentang 95 -- 100%atau sekitar 75 -- 100mmHg. Jika kalian mengalami happy hypoxia,kadar oksigen kalian akan jauh dibawah itu. Dr.Tobin melakukan studi tentang rendahnya kadar oksigen di dalam tubuh,dan juga riset mengetahui bagaimana otak merespon kadar oksigen yang rendah dalam tubuh.

bbc.com
bbc.com
Dikutip dari detik.com,Dr.Tobin mengatakan,"tingkat oksigen dalam pasien COVID-19 terus menurun hingga mendapat penganganan medis. Seiring level oksigen yang makin turun,otak tidak juga merespon hingga benar-benar rendah. Pada kondisi tersebut biasanya pasien mengalami sesak napas,"

"mungkin virus corona melakukan tindakan aneh terkait bagaimana tubuh merasakan kadar oksigen dalam tubuh yang makin rendah" tambah Dr.Tobin.

Hanya dalam beberapa menit setelah pasien Covid-19 mengidap happy hypoxia otak,ginjal dan berbagai organ dalam tubuh dapat rusak. Jika organ-organ tubuh manusia mati,pastinya nyawa penderita akan terancam. Namun anehnya,penderita tidak merasakan hal-hal yang sebenarnya dialaminya sehingga penderita tidak mendapatkan perawatan yang tepat dan sigap yang membuat banyak penderita happy hypoxia diyatakan meninggal dunia.

Kalian dapat mendeteksi dini gejala happy hypoxia dengan 2 cara, yaitu :

-Tarik napas dalam-dalam sebanyak 2 sampai 3 kali

Bila timbul rangsangan batuk,waspadai risiko hypoxia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun