Mohon tunggu...
Alfina
Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Peternakan Universitas Diponegoro 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Bersama Cegah Stunting! Mahasiswa KKN Undip Bagikan Puluhan Bibit Kelor

14 Agustus 2022   12:24 Diperbarui: 14 Agustus 2022   12:36 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kayen (09/08/2022). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Pada tahun 2019, angka stunting di Indonesia mencapai 27,7 % sebagai akibat dari rendahnya kondisi ekonomi dan edukasi terkait gizi kepada masyarakat. Anak dengan kondisi stunting akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari umur seusiannya, memiliki keterlambatan dalam berfikir, serta lebih mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, para orang tua dihimbau untuk dapat melakukan upaya pencegahan agar anak-anak mereka dapat terhindar dari kasus stunting. Dalam rangka pencegahan stunting tersebut, Mahasiswa KKN Undip melakukan aksi bersama bagi-bagi tanaman kelor di beberapa posyandu di Desa Kayen, Kecamatan Kayen, kabupaten Pati.

Dokpri
Dokpri

Dalam kaitanya mencegah stunting, tanaman kelor memiliki banyak kandungan nutrisi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh anak. Menurut penelitian, bagian daun (2 tangkai di bawah pucuk sampai tangkai ke-9 atau ke-10) merupakan bagian yang mengandung tinggi protein (28,25%), Beta karoten (pro vitamin A) 11,93 mg, Ca (2241,19) mg, Fe (36,91) mg, dan Mg (28,03) mg. Selain itu, dalam penelitian lain juga menyebutkan bahwa daun kelor memiliki kandungan betakaroten 4 kali wortel, 3 kali potassium pisang, 25 kali zat besi bayam, 7 kali vitamin C jeruk, 4 kali kalsium susu, serta 2 kali protein yogurt.

Dokpri
Dokpri
Program pencegahan stunting dengan bagi-bagi bibit tanaman kelor oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dilakukan bertahap. Pada tahap pertama, mahasiswa KKN melakukan pembagian prosur mengenai bahaya stunting dan manfaat daun kelor sebagai upaya mencegah stunting. Adapun pada tahab kedua, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai cara perawatan dan cara pengolahan daun kelor menjadi berbagai jenis menu masakan seperti nugget, pudding, omlet, cincau, serta sayur. Selain itu, pada tahab kedua juga dilakukan pembagian 100 bibit tanaman kelor yang terdiri dari 60 bibit kelor yang sudah tumbuh dan 40 bungkus biji benih tanaman kelor. Pelaksanaan kegiatan program kerja ini berjalan dengan baik, dimana masyarakat sangat antusias dalam pembagian bibit tanaman kelor. Dengan adanya program pembagian bibit tanaman kelor sebagai upaya pencegahan stunting ini diharapkan masyarakat paham mengenai manfaat tanaman kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini.
Penulis : 1. Istianah, 2. Agustina Wahyu Wulandari, 3. Kharisma Yogi Noviana, 4. Dewi ratnasari
DPL : Ojo Kurdi, S. T., M. T., Ph. D
Lokasi : Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun