Mohon tunggu...
Alfin Nur
Alfin Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Gemar Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Konseling: Pelayanan BK di SMA 1 Muhammadiyah Malang

23 Oktober 2023   18:11 Diperbarui: 23 Oktober 2023   18:16 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah merupakan wadah penempa generasi penerus bangsa. Sudah selayaknya setiap sekolah memiliki fasilitas atau sarana prasarana yang memadai. Salah satunya dan yang penting dimiliki yaitu layanan bimbingan konseling. Mengapa demikian? Bimbingan konseling merupakan salah satu media dalam menciptakan atau mencetak generasi bangsa yang berakhlak karimah sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia. 

Nah, salah satu sekolah yang memiliki bimbingan konseling di daerah Malang, Jawa Timur yang kami amati yaitu SMA 1 Muhammadiyah Malang. SMA ini merupakan salah satu SMA swasta yang ada di kota Malang yang bersifat inklusif, dimana sekolah ini juga menerima siswa dengan kebutuhan khusus dan dicampur dengan siswa normal. Pada hari kamis kemarin tepatnya tanggal 19 Oktober 2033, kami melakukan wawancara dan observasi pada sekolah ini. Kami mewawancarai guru BK yang ada di SMA Muhammadiyah 1 ini, yakni Ibu Via. Beliau berasal dari Blitar dan termasuk guru baru, karena beliau baru mengajar mulai bulan maret kemaren. Kami bertanya seputar ke-BK-an di sekolah ini yang meliputi: bagaimana pelayanan BK di sekolah ini; apa saja fasilitas konseling yang disediakan oleh sekolah ini; bagaimana ketertarikan siswa terhadap pelayanan BK di sekolah ini; pengaruh layanan BK terhadap prestasi ataupun motivasi yang dimiliki oleh siswa; hambatan-hambatan atau problematika yang dihadapi oleh sekolah khususnya BK dalam pelaksanaannya, begitu pula solusi solusi yang dilakukan oleh sekolah khususnya BK dalam menangani permasalahan tersebut. Ibu Via pun mulai menjawab dari pertanyaan tentang pelayanan BK di SMA Muhammadiyah 1 ini.  Beliau berkata bahwa BK diberikan secara terjadwal, ada jam sendiri di pembelajaran, tepatnya sejam pelajaran dalam seminggu. Jadi, setiap kelas mendapat materi ke-BK-an satu kali dalam seminggunya. Materi yang diberikan oleh BK disesuaikan dengan problem sekolah. Tidak ada panduan pakem dari pemerintah terkait RPL BK di sekolah ini. RPL disusun murni oleh guru BK atas persetujuan sekolah. Untuk peserta didik yang memiliki keinginan untuk sekedar bercerita atau curhat, bisa langsung datang ke ruangan BK disaat jam istirahat atau jam kosong, Ibu Via selalu stand by dan ruang BK selalu terbuka lebar untuk para murid. 

Fasilitas BK yang ada juga sudah standard, ada ruang khusus BK untuk pemberian layanan, tidak digabung dengan ruang lain (seperti ruang guru). Frekuensi murid dalam mencari atau memanfaatkan layanan BK terbilang cukup sering, sehingga dapat dimaknai bahwa murid memiliki interest yang cukup tinggi dengan pelayanan BK. Ibu Via menuturkan bahwa setiap harinya pasti ada minimal satu yang datang untuk sekedar curhat kepada beliau. Salah satu siswa yang kami wawancarai yang bernama Nabila, dia menuturkan bahwa layanan BK di sekolah ini cukup baik. Ia mendapat insight baru terkait materi ke-BK-an seperti bagaimana menanggapi bullying, mempersiapkan karir, dan lain sebagainya. Selanjutnya, kami mengajukan pertanyaan mengenai problem yang dialami sekolah khususnya Ibu Via dalam melaksanakan layanan BK di sekolah. Beliau menuturkan bahwa masalah yang sering terjadi yaitu bullying terhadap siswa ABK oleh siswa normal dan masalah yang paling mencolok (serius) yang ditemui yaitu LGBT, tepatnya lesbian. Guru BK dengan pihak sekolah telah berkolaborasi dalam menangani permasalahan ini. Untuk korban bullying, dilakukan pendekatan langsung melalui nasehat dan teguran terhadap pelaku bullying. Sedangkan untuk kasus lesbian yang ada, pihak BK dan sekolah telah melakukan koordinasi dengan orang tua wali murid. Disarankan untuk wali murid segera mengkonsultasikan penyimpangan seksual ini kepada psikolog ataupun psikiater. Permasalahan LGBT ini menjadi permasalah serius yang harus segera ditangani, karena juga berdampak terhadap orang disekitar pelaku. Kami berbincang cukup lama, kurang lebih 2 jam an, mulai jam 10-12. Kami mengakhiri perbincangan ini dengan foto bersama Ibu Via dan penyerahan oleh kepada Ibu Via sebagai bentuk terimakasih karena telah membantu observasi dan wawancara kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun