Mohon tunggu...
Alfi Karunia
Alfi Karunia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai hal-hal unik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hubbud Dunya (Penyakit Cinta Dunia yang Berlebihan)

24 Mei 2024   11:54 Diperbarui: 3 Juni 2024   13:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Dunia merupakan tempat yang sifatnya hanyalah sementara. Namun di tempat yang sifatnya sementara ini, banyak manusia yang mengejar-ngejar kehidupan dunia hingga melupakan alam setelahnya, seakan-akan akhirat hanyalah kisah dan dongeng semata. Mereka beranggapan bahwa kehidupan dunia harus dinikmati dengan mencoba berbagai hal, namun terkadang terlena akan kenikmatan tersebut dan terbawa ke jalan kesesatan.

Allah SWT menyatakan bahwasanya dunia hanyalah tempat persinggahan dan kehidupan dunia akan memperdaya setiap orang hingga ia tidak sempat mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat kelak. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya,"Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar. Maka, janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah" (Q.S. Fathir 35:5).

Hubbud dunya merupakan penyakit hati yang kerap terjadi. Hubbud dunya adalah kecintaan yang berlebihan terhadap materi, termasuk harta benda dunia. Kecintaan tersebut menciptakan keretakan pada iman seseorang. Rasulullah SAW. bersabda: "Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan, tapi aku khawatir seandainya dunia ditaklukkan kamu sekalian seperti ditaklukkan orang-orang sebelum kamu, akibatnya kamu berlomba mencari dunia seperti mereka berlomba dan dunia pun menghancurkan kamu seperti menghancurkan mereka"

Orang-orang yang hubbud dunya beranggapan bahwasanya dunia merupakan tujuan utama kehidupan, sehingga harus mengumpulkan harta benda sebanyak-banyaknya sampai merasa puas. Mereka lalai terhadap kewajiban yang Allah SWT. perintahkan kepadanya hingga mengikuti hawa nafsu dan terjerumus pada penyakit hati cinta dunia, padahal dunia hanyalah sarana agar dapat mencapai kebahagiaan di akhirat kelak. Adapun ciri-ciri hubbud dunya tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tidak menjadikan dunia sebagai sarana menggapai kebahagiaan di akhirat
  • Melakukan segala cara untuk mengumpulkan harta benda tanpa memperduikan cara yang dilakukan halal atau haram
  • Kikir atau pelit dalam menyedekahkan harta, sehingga tidak mau mengeluarkan zakat
  • Selalu merasa kurang dengan apa yang dimiliki dan bertindak serakah serta tamak
  • Merasa apa yang diberi oleh Allah tidak cukup dan mengingkari nikmat-Nya

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar sifat cinta dunia ini, yakni:

  • Mengingat bahwasanya kehidupan dunia hanyalah sementara, sehingga fokus untuk mengumpulkan bekal dikehidupan akhirat kelak.
  • Mengingat bahwasanya kita senantiasa diikuti oleh kematian
  • Menumbuhkan sifat qonaah dalam diri
  • Selalu mengingat Allah SWT. dengan menyebut asma-Nya
  • Menguatkan iman dalam hati dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
  • Meyakini bahwa Allah SWT. selalu menyaksikan segala tindakan yang kita dilakukan
  • Khusyuk dan ikhlas dalam melaksanakan perintah serta menjauhi larangan-Nya
  • Menyadari bahwa segala sesuatu yang ada dimuka bumi merupakan titipan Allah SWT. sehingga harus dijaga dengan baik dan seluruhnya akan di pertanggung jawabkan pada hari pertimbangan kelak

Hubbud dunya merupakan penyakit hati yang dapat menjerumuskan manusia kedalam kehancuran. Penting bagi kita untuk menyeimbangkan antar kehidupan dunia dan akhirat serta tidak terjebak pada cinta dunia yang berlebihan. Sebisa mungkin menghindari sifat Hubbud dunya ini dengan beribadah dan mengingat selalu Sang Pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun