Mohon tunggu...
Alfikri Oktavian Yudhistira
Alfikri Oktavian Yudhistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

A student who interested in Politics, International Relations, communications, and business.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Dependensi pada Ketergantungan Brazil terhadap Negara-Negara Lain

29 Desember 2022   04:13 Diperbarui: 29 Desember 2022   04:11 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freepik.com

Brazil merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya melimpah. Tetapi, negara ini dieksploitasi secara berlebih oleh perusahaan asing. Tidak ada yang tidak sadar bahwa perdagangan berskala besar Brazil secara keseluruhan berada di tangan orang asing. Situasi ini pun mempengaruhi masyarakat dan nasionalis Brazil yang menyalahkan hal tersebut dalam bisnis dan pengaruhnya terhadap perekonomian Brazil. Setelah pergantian rezim di Brasil, terjadi banyak kudeta militer dan perebutan pemerintahan hingga tahun 1964. Brasil memiliki perencanaan pembangunan yang sukses tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah seperti inflasi dan pengangguran. Alasan utama kudeta militer adalah untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan untuk memulihkan ekonomi. Sejak dulu, negara-negara Amerika Latin dipandang seperti pemasok untuk Amerika Serikat melalui ekspor bahan mentah. Ini adalah alasan lain mengapa Brasil tidak dapat meningkatkan ekonominya. 

Murahnya bahan baku membuat negara-negara Amerika Latin memanfaatkan peluang dari Amerika Serikat. Terlepas beberapa hal tersebut, Brasil memiliki rencana pembangunan untuk memulihkan ekonominya. Proyek pembangunan ekonomi Brazil ini direncanakan untuk tiga hal yang pertama mengembalikan dana asing ke dalam negeri, kedua mengurangi inflasi, dan ketiga memberikan stabilitas ekonomi. Setelah rencana ini, perekonomian dengan cepat memasuki proses pemulihan kecuali inflasi. Dukungan yang diberikan oleh negara terhadap rencana pembangunan ekonomi tersebut dan besarnya investasi asing dari luar negeri menyebabkan pembangunan ekonomi terlihat baik secara publik maupun nasional. Selain itu, sisi baik dari rencana ekonomi ini adalah bahwa rencana tersebut diterapkan di seluruh negeri. Selain investasi yang dilakukan ke daerah maju, beberapa daerah tertinggal di Brazil didukung dengan pertanian, kehutanan dan perikanan seperti pembukaan Amazon. Setelah beberapa lama, pendapatan dari daerah-daerah ini digunakan untuk membangun infrastruktur industri. Selain itu, dimulainya penelitian untuk etanol dan jenis bahan bakar lainnya dan pelepasan satu jenis bahan bakar bahkan setara dengan bensin ke pasar mendapatkan nilai lebih bagi perekonomian Brazil. Saat ini, hasil ekonomi Brazil meliputi pertambangan, pertanian dan manufaktur. 

Namun, sektor pertanian menurun sejak pertengahan abad ke-20 ketika negara tersebut mulai mengalami urbanisasi dengan cepat dan mengeksploitasi potensi mineral dan industrinya. Selain itu, sumber daya ini menjadi lebih mudah diakses untuk diekspor dan digunakan oleh perkembangan industri Brazil yang berkembang seiring dengan perkembangan transportasi. Cadangan mineral adalah bagian penting ekonomi lainnya dengan pembuatan emas, kuarsa dan berlian. Saat ini Sao Paulo adalah salah satu pusat industri dan komersial utama dunia. Brazil melompat maju dari abad ke-16 hingga hari-hari ini dengan satu atau dua produk pertanian utama seperti kayu dan bahan pangan. Pemerintah Brasil pada abad ke-20 berupaya untuk memperbanyak produksi negara dan mengurangi ketergantungannya pada ekspor pertanian dengan mendorong manufaktur. Pada awal abad ke-21, muncul masalah serius seperti ketidakstabilan keuangan yang terjadi akibat ketidakpastian politik. Brazil masih memiliki salah satu distribusi kekayaan yang paling timpang di dunia. Menurut perkiraan baru-baru ini, ekonomi Brazil tumbuh lebih cepat daripada ekonomi Eropa Barat dan Amerika Serikat, sementara sektor internal berkembang lebih cepat daripada ekspor. Akibatnya, sekitar 1/6 penduduk Brasil bekerja di bidang yang terkait langsung dengan ekspor.

Sesuai dengan dependency theory yang menekankan bahwa negara-negara terbelakang selalu berada di balik negara maju dan bergantung pada mereka karena tingkat pembangunan negara maju sedangkan negara-negara terbelakang maupun berkembang selalu mengedepankan ketergantungan terhadap negara-negara maju. Ketergantungan Brazil dalam hal ini terlihat pada ketergantungan ekspornya pada sebagian besar negara-negara maju dan kebutuhan bantuan luar negeri tentang pembangunan. Pada intinya, perusahaan asing dalam elit bisnis di tonggak sejarah Brazil sangat memengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Brazil yang awalnya cenderung menghalangi perkembangan ekonomi otonom menjadi memperluas ekonomi melalui ekspor-impor tradisional negara tersebut. Dengan demikian, mayoritas asing dalam elit bisnis Brazil memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah ekonomi negara ini. Hal ini menjelaskan kekuatan dan daya tahan ekonomi ekspor-impor tradisional Brazil dan rasa keterikatan negara pada ketergantungan ekonomi terhadap negara maju. Dominasi asing di elit bisnis Brazil menandakan bahwa adanya dependency theory dalam hubungan Brazil dan negara lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun