Uzli Fatuddiniyah
 Mahasiswa kkn UIN ws posko 100 mengikuti kerja bakti di alas pendhawa pada hari Jum'at 5 Juli 2024 pagi tadi.
Jalur yang dilalui untuk menuju alas pendhawa masih dengan jalan setapak, dimana sedikit sulit jika menggunakan kendaraan sepeda motor. Di alas pendhawa pun ada jalur tersendiri untuk menuju 3 desa. Yaitu kreyo, brayo dan si watu.
Semangat para penduduk desa kreyo sangat tinggi terutama bapak-bapak. Hingga tak jarang yang meminta untuk di foto saat mereka sedang bekerja bakti. Kerja bakti meliputi mencangkul meratakan jalan, menyapu dan juga mengangkat genteng. Yang menjadi pusat perhatian adalah banyaknya hewan yang bertebaran di genteng, diantarannya semut, Laba-laba dan kalajengking. Ada juga yang tanpa sengaja terluka terkena tanaman yang berduri. Walaupun begitu mahasiswa kkn terlihat bahagia bekerja sambil menyanyikan lagu secara bersautan.
Menurut bapak Sumono "Kerja bakti ini dilakukan untuk menyongsong acara 1 muharram ( nyadran) di alas pendhawa" Tuturnya.
Ada  jimat yang dikeramatkan oleh penduduk desa setempat. Dimana nantinya akan di arak dari lapangan desa kreyo menuju Alas Pendhawa
Yang diikuti oleh 3 desa yang bergabung menjadi satu diantaranya kreyo, brayo dan si watu.
"Alas pendhawa merupakan tempat yang di keramatkan desa Kreyo yang mana di dalamnya terdapat padepokan yang menjadikan tempat berkumpulnya 8 aliran kepercayaan." Lanjutnya.
Menurut pak Sumono dahulu ada pejuang dari wonosalam yang disebut Salam Joyo yang mau membebaskan daerah Pekalongan dan menjadikan alas pendhawa sebagai tempat berkumpulnya pasukan Salam Joyo yang kebanyakan dari pasukannya adalah Siluman yang saat ini masih diyakini pasukan Siluman masih bersemayam di Alas pendhawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H