Islam sebagai agama rahmatan lil alamin telah menekankan kepada para pengikutnya bahwa kedamaian dan maslahat ummat adalah hal-hal yang perlu diperjuangkan untuk setiap manusia yang terdapat di muka bumi ini tanpa melihat perbedaan-perbedaan satu sama lain.Â
Hal inilah yang menjadikan islam sebagai agama yang cinta damai, tetapi banyak pihak yang membenci Islam yang telah membolak-balikkan fakta dan mengatakan bahwa islam adalah agama yang penuh dengan perang dan tanpa kata damai jika dilihat dari sejarah-sejarah perangnya.
Peperangan dalam Islam mempunyai landasan, terapan dan tujuan yang berbeda dengan peperangan yang dilakukan dalam sistem modern. Jika peperangan dalam Islam tetap berlandaskan dengan Islamic law (Al-Qur'an dan As-Sunnah) dan memiliki tujuan demi mencapai Rahmatan Lil-Alamin, hal ini berbeda dengan peperangan dalam sistem modern yang memiliki landasan Hukum Humaniter Internasional (HHI) dan tujuannya hanya untuk mencapai national interest dari beberapa pihak yang berada dalam perang tersebut.
Islam mempunyai sikap defensive and offensive in case yang berarti bahwa sebenarnya Islam akan menghindari segala bentuk pemantik ataupun pemicu peperangan, tetapi jika pihak musuh telah terlebih dahulu memulai perang terhadap kaum muslim, maka islam dengan secara tegas juga akan menanggapi perang tersebut demi membela ummat islam yang akan dirugikan dengan adanya perang tersebut.Â
Hal inilah yang disebut jihad dalam islam, yaitu berperang ataupun berjalan di jalan Allah dengan menanggung berbagai resiko yang ada demi mengharapkan ridha Allah SWT.Â
Dalam Islam, jihad memiliki berbagai bentuk bukan hanya jihad sebagai peperangan tetapi juga berjihad dalam menuntut ilmu, mengembangkan teknologi, mempelajari dan mengevaluasi bahkan mengoreksi ekonomi, sosial, maupun politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H