Organisasi Kerjasama Islam ataupun yang sering disebut OKI adalah organisasi terbesar kedua di dunia setelah United Nations atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). OKI merupaka suatu organisasi yang dibentuk guna mewakilkan negara-negara dalam dunia Islam saat maju dalam ranah Global. Organisasi ini didirikan pada tanggal 25 September 1969 setelah terjadinya penyerangan dan pembakaran terhadap masjidil Aqsha, hal inilah yang akan menjadi bibit dari pendirian OKI. Pada saat ini OKI mempunyai anggota sebanyak 57 negara yang didominasi oleh negara Kawasan Arab dan Timur Tengah. Bisa dikatakan bahwa OKI tersebut merupakan representasi dunia Islam dalam mengamankan kepentingan-kepentingan negara-negara Islam yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Selain bertujuan sebagai representasi dunia islam, OKI juga memiliki tujuan utama yaitu dalam masalah politik terlebih dalam menanggapi dan membantu dalam permasalahan palestina, memeperkuat solidaritas, perlindungan terhadap tempat-tempat suci umat islam, dan juga bekerjasama untuk menentang segala bentuk rasisme, intimidasi dan juga penjajahan.
Pada bulan September tahun 2020, dunia Islam dikejutkan dengan adanya pernyataan normalisasi hubungan antara UEA dan Israel, hal ini tidak hanya menyita perhatian publik tetapi juga memancing kegeraman dari negara-negara Islam lainnya karena dirasa telah tutup mata dan tidak peduli dengan kejahatan Internasional yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Hal inipun sangat disayangkan mengingat UEA termasuk salah satu negara anggota OKI, hal ini dinilai sangat berlawanan dengan salah satu tujuan utama OKI yang akan melawan segala bentuk perngrusakan tempat-tempat suci agama Islam, intimidasi, rasisme penjajahan terutama terhadap palestina yang terkenal telah direbut tempat tinggalnya oleh Israel bahkan dengan cara yang sangat tidak manusiawi.
Dalam hal ini OKI dan beberapa negara anggotanya telah mengecam kegiatan normalisasi terhadap Israel yang telah dilakukan beberapa anggota OKI tersebut sendiri. OKI sendiri telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segara menindak dan mengakhiri pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina dan juga penghinaan terhadap umat muslim yang disebabkan oleh penyerangan dan pembakaran yang telah dilakukan militer Isral terhadap bangunan-bangunan warisan peradaban Islam. Tetapi hal ini juga masih dirasa menjadi masalah yang alot dan pembahasannya yang harus menunggu adanay abukti-bukti yang harus dikumpulkan, diselidiki, dan dikaji tentang kebenarannya oleh Dewan Keamanan PBB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H