Mohon tunggu...
Alfi Fadhila
Alfi Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Manusia banyak pertanyaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Mengenal Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual!

3 April 2024   16:54 Diperbarui: 3 April 2024   16:55 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis wacana merupakan suatu pendekatan yang mendalam untuk memahami pesan yang terkandung dalam sebuah teks. Dalam analisis ini, fokusnya tak hanya pada kata-kata yang digunakan, tetapi juga pada konteks sosial, budaya, dan politik yang melingkupi teks tersebut. Dua pendekatan utama dalam analisis wacana adalah wacana tekstual dan wacana kontekstual. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep-konsep ini dan mengapa mereka penting dalam pemahaman mendalam terhadap berbagai bentuk teks. 

Analisis Wacana Tekstual

Analisis wacana tekstual berkaitan erat dengan analisis bahasa dan struktur teks. Menurut pendapat Sumarlan (Oktavia dan Zuliyandri, 2019) analisis tekstual adalah analisis wacanayang bertumpu secara internal pada teksyang dikaji dan melihat dari bentuk (kohesi)dan makna (koherensi). Pada tingkat ini, penelitian lebih difokuskan pada kata-kata, kalimat, dan tata bahasa yang digunakan dalam suatu teks. Analisis semacam ini dapat melibatkan pengidentifikasian gaya penulisan, penggunaan metafora, dan pemilihan kata yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Dengan menggali lapisan bahasa, analisis wacana tekstual membantu kita memahami bagaimana penulis menyusun teks dan mengomunikasikan ide atau pesan dengan cara tertentu.

Contoh penerapan analisis wacana tekstual dapat ditemukan dalam kajian sastra, kritik sastra, atau bahkan dalam pemahaman dokumen-dokumen hukum. Misalnya, mengidentifikasi penggunaan kata-kata yang memiliki makna ganda atau menganalisis konotasi dan denotasi suatu istilah tertentu dapat memberikan wawasan mendalam terhadap tujuan komunikatif penulis.

Analisis Wacana Kontekstual

Analisis wacana kontekstual melibatkan pemeriksaan aspek-aspek di luar teks yang mempengaruhi pemahaman kita terhadapnya. Pendapat Sumarlan (2008) menguatkan bahwa analisis kontekstual adalah analisis wacana yang bertumpu pada teks yang dikaji berdasarkan konteks eksternal yang melingkupinya, baik konteks kultural maupun situasi. Ini mencakup pemahaman terhadap latar belakang budaya, politik, sosial, dan sejarah yang mungkin memengaruhi cara suatu teks dipahami. Wacana kontekstual mempertimbangkan konteks makro, seperti norma sosial dan nilai-nilai yang berlaku pada suatu periode waktu atau dalam suatu komunitas. 

Contoh penerapan analisis wacana kontekstual dapat ditemukan dalam studi kritis terhadap pemberitaan media. Melihat lebih dari sekadar kata-kata yang digunakan dalam berita, analisis ini akan menyoroti bagaimana teks tersebut dapat tercermin dalam kerangka sosial dan politik yang lebih besar. Pemahaman ini dapat membantu masyarakat membaca berita dengan lebih kritis dan menyadari potensi bias atau kepentingan tertentu di balik suatu narasi. 

Dengan menggabungkan analisis wacana tekstual dan kontekstual, kita dapat meraih pemahaman yang lebih komprehensif terhadap berbagai jenis teks. Melalui pemeriksaan bahasa dan struktur teks, kita dapat menyelami makna yang tersembunyi di dalamnya. Sementara itu, melalui analisis kontekstual, kita dapat menggali dampak teks tersebut dalam kerangka sosial dan budaya yang lebih luas. 

Mengenal dan menerapkan kedua pendekatan ini akan membantu kita membaca, menafsirkan, dan merespons teks dengan lebih kritis. Dengan demikian, mari bersama-sama mengembangkan kemampuan analisis wacana tekstual dan kontekstual agar dapat membuka wawasan baru dalam membaca dan memahami pesan yang disampaikan melalui berbagai bentuk komunikasi. 

Referensi 

Oktavia, W., & Zuliyandari, D. (2019). Analisis Wacana Tekstual Dan Kontekstual Dalam Naskah Drama Bunga Rumah Makan Karya Utuy Tatang Sontani. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 223-233. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun