“Guru… aku sangat mencintaimu. Peluk aku dgn kasih sayang” pinta sang murid
“Hehe.. belum seminggu di tinggal, kamu udah kangen” sang guru memeluk erat muridnya, sangat erat, seakan ingin menyatukan dua hati dlm jiwa
“Guru, kau telah pergi menuju alam yg lebih tinggi, menamatkan jatah waktumu di dunia fana ini. Kini aku menempuh hidupku sendiri tanpamu. Aku sedih..” tangis sang murid
“Tidak! Kau takkan pernah sendiri, aku akan selalu bersamamu, dan takkan punah menantimu” kata sang guru menenangkan
“Guru, beri petuahmu, tentang pembahasan terakhir kita tempo lalu sebelum engkau sakit2an hingga kau di jemput Izra’il” pinta sang murid
“Oh, ya.. hmmm...., ambil keduanya anakku, mudah2an engkau akan merasakan konsekuensi-konsekuensi positif dalam hidup ini.
Persamaan dan Perbedaan akan selalu melekat pada tiap-tiap ciptaan Tuhan. Kenalilah Perbedaan, engkau akan menemukan Persamaan.
Pahamilah Persamaan, engkau tak akan merasa terganggu dengan Perbedaan yg ada. Jangan kau tinggi hati atau rendah diri saat yg tampak adalah perbedaan.
Jangan kau tertipu bias dalam menegakkan keadilan saat persamaan menampakkan dirinya.
Telitilah dengan tekun dlm menilik perihal persamaan dalam perbedaan, begitu pun sebaliknya.
Jika engkau belajar pelan-pelan, mengintai terus paradigma apa yg mencabuli penilaian dan kesimpulanmu, niscaya engkau (setidaknya) akan mengetahui sehelai tembaga tipis di balik suatu peristiwa, yg kian diperkuat seiring waktu, tentang pertikaian di muka bumi ini, pertikaian apapun, antar agama, ras, keluarga, persahabatan, percintaan, dan sebagainya” tuntas Sang guru.