Mohon tunggu...
Alfief fajar
Alfief fajar Mohon Tunggu... Animator - Pelajar SMA

XII MIPA 6

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mudahkah untuk Menjadi seperti Bill Gates?

20 Februari 2020   00:04 Diperbarui: 25 Februari 2020   18:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tidak kenal dengan sosok pendiri perusahaan software terbesar di dunia? Dialah Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia. Walaupun sudah 20 tahun pensiun, pada tahun 2020 dia masih tercatat sebagai orang terkaya no 2 di dunia. Kekayaannya hingga saat ini mencapai Rp1.500 Triliun yang mana apabila dibagikan kepada seluruh warga Amerika akan mendapatkan sekitar Rp4.000.000 perorangnya.

Namun, diantara kita masih banyak yang belum tahu perjuangan Bill Gates hingga mendapatkan kekayaannya saat ini. Untuk membangun perusahaan Microsoft banyak sekali yang dikorbankan oleh dia dan Paul Allen, rekannya. Bill Gates sudah menunjukan minatnya pada komputer sejak berusia 13 tahun ketika masih bersekolah di lakeside school. Dia lulus dari lakeside dengan nilai yang sangat memuaskan dan kemudian diterima di Harvard College. Selama kuliah dia menghabiskan waktunya untuk mengembangkan kemampuannya dibidang pemograman. Hingga suatu saat Bill gates dan rekannya Paul Allen merasa memiliki kesempatan untuk mengembangkan perangkat lunak sendiri. Dia kemudian memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliahnya untuk fokus membangun Microsoft dengan Paul Allen. Perkembangan Microsoft tidak selamanya berjalan mulus, Bill Gates beberapa kali tersandung kasus terhadap undang - undang. Tetapi hal itu tidak membuat dia menyerah sehingga membuat microsoft terus berkembang pesat hingga saat ini.

Bill Gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO di Microsoft pada tahun 2000. Dia dan istrinya ingin fokus untuk membangun yayasan filantropis. Dia ingin fokus untuk membantu orang - orang yang membutuhkan bantuan. Dengan yayasan ini Bill Gates dan istrinya mengembangkan dan membagikan vaksin serta obat - obatan ke negara - negara miskin di dunia. Lewat yayasan ini dia mendapatkan beberapa penghargaan Order of the Aztec Eagle atas aktivitas filantropi mereka di seluruh dunia dalam bidang kesehatan dan pendidikan, terutama pada Oktober 2009, Gates meraih 2010 Bower Award for Business Leadership dari The Franklin Institute atas pencapaiannya dalam bisnis dan aktivitas filantropinya.

Dari perjalanan Bill Gates dalam membangun Microsoft, banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil. Dia mengajarkan untuk fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai, dan untuk mencapai itu selalu ada yang harus dikorbankan. Untuk itu kita harus berani memilih dan mengorbankan salah satu pilihan. Bill Gates juga mengajarkan untuk tidak menyerah sebelum mencapai tujuan kita. Dan ketika kita sudah mencapai tujuan kita, kita jangan pernah melupakan bahwa masih banyak orang -- orang yang mengalami kekurangan, sehingga akan mendorong kita untuk selalu membantu sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun