Mohon tunggu...
Alfida Nur Dayyana
Alfida Nur Dayyana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Untuk mendapatkan hal luar biasa, butuh ikhtiyar yang tak biasa pula

Mahasiswa IAIN JEMBER Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi PAI A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Yuk, Belajar tentang Filsafat Perennialisme dan Tokoh-tokohnya

21 Mei 2020   14:11 Diperbarui: 21 Mei 2020   15:02 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Ketemu lagi sama saya ya manteman ( Langsung saja ya.. disini kita akan sedikit mengetahui apa itu filsafat pendidikan perennialisme dan siapa saja tokoh-tokohnya? Yuk langsung saja kita bahas.

A. Pengertian
Perennialisme berasal dari kata perren yang berarti kekal dan isme yang berarti aliran. Filsafat perennialisme ini berpegang pada norma-norma yang sifatnya abadi atau kekal, aliran ini juga menganalogikan sebuah realitas sosial budaya manusia. Oleh sebab itu, pendidikan harus didasari dengan norma dan kultural pada masa silam, karena kehidupan modern sekarang banyak menimbulkan perubahan pada banyak bidang salah satunya perubahan tingkah laku manusia yang tidak sepadan dengan masa lampau. Maka dari itu dikatakan krisis.

B. Tokoh-Tokoh Pelopor
1. Robert Maynard Hutchins
Ia merupakan tokoh filsafat pendidikan yang berasal dari Amerika, terutama dalam filsafat perennialisme. Ia beranggapan bahwa pendidikan harus menumbuhkan kecerdasan dan adanya perkembangan. Ia juga berpendapat bahwa pendidikan harus bersifat menyeluruh.


2. Ortimer Adler
Ia lahir pada tahun 1902 di Amerika serikat. Ia berpendapat bahwa pendidikan merupakan sebuah proses, karna kemampuan manusia akan berkembang dari kebiasaan mereka yang didukung dengan kebiasaan yang positif. Jadi, kebiasaan yang baik akan berdampak pada cara berpikir mereka untuk membantu diri sendiri dan orang lain.

Sekian, semoga bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun