Mohon tunggu...
Alfiatun Umi
Alfiatun Umi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjara Rindu

4 Juli 2016   15:01 Diperbarui: 4 Juli 2016   15:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penjara yang kau cipta
 dari sepuhan emas dan keringat
 kini memperdaya
 dalam kebosanan yang terpendam
 dan bosan yang kau ungkap

Bosanmu membelenggu
 mencekik di kedalaman hati
 memutar rindu
 rindu pada yang tak seharusnya dirindui

Ramai menjadi sunyi
 sunyi semakin sepi
 tak ada lagi yang tersisa
 dari setengah harapan yang terterpa
 oleh kata nista
 dalam segulung senyum
 yang ternyata hanya palsu.

19 February 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun