Faktor sekolah, yaitu tidak menangani prilaku bullying anak sehingga ia menganggap bahwa hal tersebut hal yang wajar dan biasa. Karena terkadang sekolah menganggap bahwa prilaku tersebut sebagai “bercanda”
Faktor ekonomi, seperti anak kekurangan uang yaitu ia melakukan bullying agar mendapatkan kebutuhan yang tidak dapat dicukupi orang tuanya atau dengan kata lain tindakan pemerasan.
Faktor media, yaitu dengan adanya tayangan-tayangan prilaku buruk seperti bullying, mereka akan menganggapnya menjadi hal yang wajar.
Dengan mengetahui faktor prilaku bullying diatas, akan memudahkan pihak sekolah dalam menangani masalah bullying dengan mengetahuiinti permasalahannya.
Daftar Pustaka
Kurnia, I. (2016). Bullying. Yogyakarta: Relasi Inti Media.
Riani. (2021). Pentingnya Dukungan untuk Korban Bullying. jakarta: Pustaka taman Ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H