Mohon tunggu...
Alfiatus Saadah
Alfiatus Saadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melakukan Tarian Berlebihan Di Tiktok Menyalahi Aturan Agama

14 Desember 2023   10:57 Diperbarui: 14 Desember 2023   13:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang tiktok telah menjadi fenomena budaya, dengan banyaknya pengguna dan pembuatan konten di seluruh dunia. tiktok telah menjadi salah satu aplikasi yang paling populer, khususnya terjadi dilakangan anak muda, yang telah menyukai fitur-fiturnya seperti filter, efek, dan musik, mejadikannya platform sempurna untuk membuat dan berbagi vidio tarian. Tarian telah menjadi bagian yang sakral dari budaya dan agama di sepanjang Sejarah. Dalam budaya islam, tari telah memainkan peran penting dalam perayaan dan tarian tradisional. Namun, kemunculan platform media sosial seperti tiktok menjadi tantangan baru bagi umat islam, khususnya terkait keaslian dalam menari. Dalam esai ini saya akan membahas mengenai perspektif islam tentang menari, implikasi menari berlebihan di tiktok, dan dampaknya terhadap keyakinan dan nilai-nilai agama.


Tarian selalu menjadi bagian penting dari budaya islam, dengan sejarahnya yang kaya akan bentuk-bentuk tarian yang berkembang seiring berjalannya waktu. Perayaan tradisional seperti idul fitri dan idul adha, melibatkan tarian sebagai cara untuk mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukur. Selain itu, tarian juga mejadi bagian integral dari ritual islam, seperti tari sufi, yang melibatkan putaran. Tarian ini memiliki nilai spiritual dan budaya serta berakar kuat pada tradisi islam. Namun, perspektif islam mengenai kelayakan tari sangatlah kompleks, tapi dilakukan dalam perayaan-perayaan tertentu. Dengan munculnya tiktok sebagai platform media sosial populer telah memberikan dampak signifikan terhadap budaya dan perilaku anak muda.  


Tiktok telah menciptakan budaya tari baru, dimana seseorang dapat menunjukkan kreativitas dan keterampilan mereka. Aplikasi ini juga melahirkan bintang-bintang tiktok yang memiliki jutaan pengikut dan menjadi tokoh yang berpengaruh dikalangan pengikutnya. Namun, menurut saya penggunaan tarian yang berlebihan di tiktok tidak pantas untuk di publikasikan. Banyak terjadi perubahan gerakan tarian karena perubuhan nada yang diubah oleh anak muda, sebab adanya kreativitas yang tumbuh pada dirinya. Kreativitas tersebut tidak membawa dampak baik, tetapi membawa dampak buruk bagi nilai budaya. Saya sering melihat di tiktok para wanita-wanita, mereka sering mempublikasikan konten-konten yang memperlihatkan lenggak-lenggok tumbuhnya dan tidak menutup auratnya, itu termasuk melanggar aturan agama. Hal ini menimbulkan hilangnya keyakinan dan nilai-nilai agama yang ditimlbukan oleh tiktok.


Saya tidak setuju dengan konten-konten ki-poprs saat ini, yang menayangkan tarian yang berlebihan dan tidak layak ditonton itu sangat dikagumi oleh anak remaja. Tapi kenapa anak remaja saat ini lebih menyukai dengan kontens itu? Padalah tanpa kita sadar hal tersebut bisa merusak nilai-nilai keislaman dalam diri seseorang, contoh halnya dengan orang-orang zaman sekarang, tanpa rasa malu banyak yang mengumbar auratnya di media sosial. mereka pernah melakukan tarian yang sangat berlebihan, yang mana memperlihatkan lekuk tubuhnya karena pakaian yang ketat. Apalagi anak-anak yang masih muda-muda tidak menutup aurat merupakan hal yang biasa bahkan sengaja menggunakan pakaian ketat agar terlihat menarik untuk dilihat orang lain.  karena sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman Al-Qur'an yang berbunyi: "Hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasanmu," (QS. Al-A'raf 7:26) ayat al-qur'an ini memberikan kita pemahaman supaya tidak menggunakan aplikasi tiktok untuk mengumbar aurat dan melakukan gerakan yang berlebihan. Barang siapa yang bisa menghindari kejadian tersebut maka ia terlindungi dari siksa neraka. Saya berharap kepada anak zaman sekarang untuk lebih bijak melakukan konten-konten di tiktok supaya keaslian kebudayaan kita tidak luntur dan nilai-nilai agama masih ada pada diri seseorang. Saya sebagai umat islam merasa malu jika melihat perilaku orang-orang sekarang yang tidak sesuai dengan ajaran islam, yang menggunakan media tiktok dengan tidak sewajarnya.


Saya juga sering melihat konten-konten video di tiktok, anak muda yang merubah nada musik tari menjadi JJ. Pada akhirnya, terjadilah penambahan gerakan tari yang tidak sesuai dengan budaya. Oleh karena itu, saya juga tidak suka melihat konten-konten yang berlebihan sampai menyebabkan merusak eksistensi dari tarian itu. Saya teringat tentang pelajaran studi hadist saya yang membahas tentang perilakukan berlebihan. Salah satunya Hadist Riwayat dari Ibnu Mas'ud bahwa nabi Muhammad SAW bersabda, "Celakahlah orang-orang yang melampaui batas (al-mutanaththi'un)". Hadist ini memberikan kita pemahaman supaya tidak melakukan hal-hal yang berlebihan, seperti penambahan gerakan tari dalam membuat konten di tiktok. Gunakalah vidio tiktok dengan sewajarnya. Jangan sampai kita menghilangkan atau merubah tradisi yang sudah di warisi oleh nenek moyang kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun