Sesuai dengan teori kognitif piaget, maka perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak di namakan tahap praoperasional (praoperasional stage), yang berlangsung pada usia 2 hingga 7 tahun. pada tahap ini, konsep yang stabil mulai di bentuk, penalaran mental mulai muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah kembali, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis. Akan tetapi istilah “pra” pada teori piaget ini menunjukkan bahwa pada tahap ini teori piaget memfokuskan pada keterbatasan pemikiran anak, sedangakan istilah “operasional” menunjukkan pada aktifitas mental yang memungkinkan anak untuk memikirkan peristiwa peristiwa atau pengalaman-pengalaman yang di alaminya.
Adapun menurut Santrock (1998) yang di maksud dengan operasi (operation) adalah “internalized sets of actions that allow children to do mentally what before they had done physically”. Dalam tahap praoperasional ini adalah tahap pemikiran masih kacau dan tidak terorganisir dengan baik. Pemikiran praoperasional adalah awal dari kemampuan untuk merekonstruksi pada level pemikiran apa yang telah ditetapkan dalam tingkah laku.
Secara garis besar pemikiran praoperasional dapat dibagi menjadi dua subtahap yaitu :
Subtahap Prakonseptual (2-4 tahun)
Subtahap Intuitif (4-7 tahun)
Subtahap prakonseptual disebut juga dengan pemikiran simbolik (symbolic thought), karena karakteristik utama tahap ini di tandai dengan munculnya system system lambing atau symbol seperti bahasa. Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada atau tidak terlihat oleh suatu yang lain.
Pada subtahap ini memunculkan pemikiran soimbolis pada anak, dan pemikiran simbolis tersebut dalam subtahap praoperasional ini di anggap sebagai pencapaian kognitif yang paling penting. Karena melalui pemikiran simbolis ini anak-anak prasekolah mampu mengorganisir dan memproses apa yang mereka ketahui. Dan anak akan dapat dengan mudah mengingat kembali dan membandingkan objek-objek dan pengalaman-pengalaman yang telah di perolehnya. Symbol-simbol juga dapat membantu anak-anak mengkomunikasikan kepada orang lain tentang apa yang mereka ketahui, sekalipuin dalam situasi yang jauh berbeda dengan pengalamannya sendiri.
Istilah intuitif ini digunakan untuk menujukkan subtahap kedua dari pemikiran praoperasional yang terjadi pada anak dalam periode dari 4 hingga 7 tahun, dalam subtahap ini meskipun aktifitas mental tertentu (seperti cara-cara mengelompokkan, mengukur atau menghubungkan objek-objek) terjadi. Walaupun dalam subtahap ini, anak mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan aktifitas ini, namun ia tidak bisa menjelaskan alas an yang tepat untuk pemecahan suatu masalah menurut cara-cara tertentu.
Dalam suatu percobaan, piaget memperlihatkan kepada anak dua gelas berisi cairan yang sama tingginya. Kepada anak di tanyakan, apakah kedua gelas itu berisi jumlah cairan yang sama? Anak menjawab “sama”, kemudian kepada anak di minta untuk menuang sendiri salah satu isi dari kedua geals itu ke gelas lain yang lebih pendek dan lebih besar. Mana yang lebih banyak isi gelasnya, gelas pertama atau gelas kedua? Anak menjawab bahwa cairan pada gelas semula lebih banyak, karena permukaan cairan pada gelas semula lebih tinggi. Di sini terlihat bahwa kemampuan si anak kurang dari usia 7 tahun yang terpusat hanya pada satu dimensi persepsi saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H