Covid-19 membuat semua negara merasakan dampak dan perubahan yang begitu besar, khususnya negara kita yaitu Indonesia. Ditilik dari aspek pendidikan banyak mengalami perubahan yang baru yaitu untuk pertama kalinya kita melakukan ulangan via daring. Dari ulangan tersebut munculah lika-liku bagaimana kita mengetahui hal-hal baru yang dapat kita ambil hikmahnya.
Berdasarkan siaran pers pada 24/03/2020 Kemendikbud mengeluarkan kebijakan mengenai Ujian akhir semester (UAS) diwajibkan daring dan tidak boleh mengumpulkan siswa. Terkait masalah potofolio nilai keterampilan dapat berupa penugasaan dan prestasi yang diperoleh sebelumnya.
"Baik Ujian Sekolah maupun Ujian Akhir Semester dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh," terang Nadiem, dalam keterangan siaran pers pada  24/03/2020.
Saat ini, peserta didik mengikuti ujian via online, dan dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang ada serta perlahan-lahan diharuskan beradaptasi dengan keadaan new normal saat ini. Terkait hal tersebut inilah pandangan seorang siswa yang melakukan ulangan via daring.
"Sebagian murid yang termasuk saya terkadang tidak belajar karena beberapa jawaban sudah ada di Google atau brainly dan itu cukup memudahkan saya untuk mengerjakan soal," Kata Gitraf siswa SMK kelas 11. Ia juga menambahkan hambatan lain bahwa ketika ujian berlangsung terkadang waktunya terbuang habis karena masalah teknis dari situs web yang down atau kendala jaringan.
Adapun kendala peserta didik yang lainnya seperti bangun kesiangan, sehingga tertinggal dalam pembelajaran dan kurang memahami materi yang disampaikan. Timbulnya kejenuhan dan kebosanan yang dialami oleh peserta didik karena tidak bisa berinteraksi secara langsung. Bahkan ada yang tidak terlalu mementingkan kelas online dan lebih memilih untuk bermain atau membantu orang tua dirumah saat pembelajaran berlangsung. Kendala yang sering dikeluhkan yaitu masalah akses internet atau kuota.
Dampak negatif dari ujian online adalah  memudahkan peserta didik untuk mencontek atau bekerjasama dengan teman lewat ponsel pintar dan meminta bantuan kepada kakanya. Sebagian peserta didik menjadi malas, dan terkadang menyepelekan waktu untuk tidak bangun pagi karena mereka beranggapan bahwa tanpa mandi dan memakai seragam yang rapih ia bisa mengerjakan ujian dimana saja dan yang terpenting adalah jaringan internet yang stabil.
Namun jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda, ujian daring memiliki dampak yang positif yaitu dapat memberikan perkembangan pada kepribadian peserta didik. Melatih untuk berbuat jujur dalam mengerjakan ujian tersebut. Lebih menghemat kertas dan memudahkan pendidik untuk mengoreksi jawaban. Peserta didik akan terbiasa dengan penggunaan teknologi.
Adapun kendala yang dihadapi oleh pendidik itu sendiri seperti banyak orang tua yang protes terhadap guru karena orang tua merasa kesulitan untuk mendampingi belajar anaknya. Jika media yang disampaikan kurang menarik atau monoton peserta didik menjadi kurang fokus dan mudah jenuh. Faktor penilaianpun menjadi hambatan karena pendidik tidak mengetahui apakah peserta didik mengerjakan dengan jujur atau tidak. Kendala tersebut dapat mempengaruhi hasil ujian daring peserta didik. Namun setiap pendidik pasti memiliki formula dalam penyampaian materi tersebut. Kuncinya satu yaitu mau untuk belajar dan berusaha.
Dampak positif untuk pendidik adalah memberi kemudahan dalam mengoreksi jawaban. Dapat menentukan durasi waktu yang tepat pada setiap soal yang ada. Menganalis nilai, data dan lain-lain lebih mudah serta pendidik juga dapat terus berinovasi dan belajar pengetahuan tentang teknologi yang semakin canggih mungkin ini adalah jalan yang bagus untuk meningkatkan kualitas pendidik dalam era globalisasi saat ini. Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi zaman sekarang berkembang lebih cepat daripada zaman dahulu.
Perlu kita sadari bahwa ujian daring di masa pandemi saat ini merupakan bagian dari kepatuhan terhadap protokol kesehatan, serta tak dapat dipungkiri bahwa saat ini  keberhasilan peserta didik dapat ditentukan dan dilihat dari proses-proses pembelajaran saat penugasaan harian. Dengan demikian solusinya yaitu siswa diharapkan tekun dalam belajar serta me-review materi yang telah dibahas. Menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik. Membuat suasana belajar dengan nyaman agar dapat belajar dengan tenang dan asyik, serta memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.