Mohon tunggu...
Alfianti Darma
Alfianti Darma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa uhamka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PGSD Uhamka Melakukan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Berjualan yang Berkelanjutan

7 Januari 2024   23:05 Diperbarui: 7 Januari 2024   23:20 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam mata kuliah kemuhammadiyahan, dosen di Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka berkolaborasi dengan mahasiswa untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat. 

Program ini dibuat untuk mengimplementasikan makna dari surah Al- Maun.

Dalam langkah pertama kegiatan ini Shabrina, Alfianti dan Fairuz mulai mencari keluarga yang ingin dijadikan target pemberdayaan dengan mencari 3 keluarga yang sesuai dengan syarat yang telah di buat, namun dari ke-tiga keluarga tersebut kami hanya diperbolehkan untuk memilih 1 keluarga saja. 

Sore menjelang malam pada tanggal 12 oktober 2023, Fairuz mengatakan bahwa ia melihat seorang bapak yang tengah berjualan di dekat halte tanah merdeka. Setelah mendengar hal itu kami langsung menemui bapak tersebut dan mulai menanyakan kondisi dan situasi yang membuat bapak ini tetap semangat dalam berjualan. Setelah berbincang cukup lama dan mengetahui kehidupan bapak tersebut, kami memutuskan untuk menjadikannya sebagai target terakhir kami dalam kegiatan ini.

Setelah mendapatkan 3 target keluarga dan telah mengetahui kehidupan dan kebutuhannya, kami memutuskan untuk memilih bapak yang berjualan di dekat halte Tanah Merdeka sebagai keluarga yang akan kita bantu.

Bapak sukar merupakan seorang kepala keluarga yang sudah berumur 63 tahun. Beliau berjualan peyek dari jam 3 sore hingga malam. Bapak sukar mengakui bahwa ia hanya mengambil keuntungan 1000 rupiah dari hasil setiap jualan peyeknya. Dan terkadang peyek yang ia jual tidak selalu habis terjual. Bapak sukar juga masih perlu membiyayai cucu dan ke-dua anaknya yang masih bersekolah SMP dan SMA.

Shabrina dan kedua rekannya kembali menemui bapak sukar, Dalam pertemuan ini kami berkesempatan menemui keluarga bapak sukar di rumah. jarak yang lumayan jauh dari rumah ke tempat bapak sukar berjualan membuat kami merasakan bagaimana perjuangan seorang ayah untuk menafkahi keluarga beserta cucunya.

" Masuk mba, maaf rumah saya berantakan. Lagi siapin bahan buat jualan peyek nanti siang". Kami melihat kondisi rumah kecil yang didalamnya tidak banyak barang berharga namun banyak penghuni yang tinggal di rumah tersebut.

" Biasanya saya sudah siapin jualan peyek jam 5 pagi, siangnya baru di jual". " Yang jualan biasanya bapaknya, terkadang juga dibantu sama anak nya kalau habis pulang sekolah". Melihat banyak tanggungan yang harus di biayai bapak sukar membuat kami merasa terdorong untuk menjadikan bapak sukar pilihan yang tepat.

Setelah mendengarkan kisah keluarga dari bapak sukar, kami ingin memberikan modal usaha untuk menambahkan pendapatan yang selama ini belum mencukupi untuk istri, anak dan cucunya. Kami pun berencana menambahkan usaha seperti minuman yang sekiranya sering di beli orang dan mudah untuk dijalankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun