Assalamualaikum
Salam sejahtera bagi kita semua semoga senantiasa diberikan rahmat oleh Allah SWT, malam ini saya akan mengupas sedikit tentang Higher-Order Cognition pada anak.
Kognisi Tingkat Lanjut
Higher-order cognition sangat penting dalam pemrosesan informasi sehari-hari. Disini saya akan sedikit menjelaskan persamaan dan perbedaan higher-order cognition pada anak dan pada orang dewasa, pertama adalah Struktur Pengetahuan dan Memori,Berfikir Metaforis, dan terakhir adalah membayangkan.
Struktur Pengetahuan dan Memori. jika anda bertanya pada anak berusia 6 tahun untuk menceritakan pengalamanya jalan-jalan ke WBL, dia dengan lugas mengatakan “aku masuk ke dalam mobil, menaiki komedi putar, naik mobil kecil, masuk ke rumah hantu, berenang, lihat pemandangan laut makan es krim, lalu pulang kerumah dengan rasa capek”. Dalam ilustrasi diatas, banyak hal yang dapat dipelajari tentang dasar pengetahuan anak, cara penyimpanan informasi, dan gramatika cerita.
Suatu cara untuk menganalisis suatu episode tentang ini adalah berfikir tentang cara informasi disampaikan. Jean Mandler,dkk (Mandler,1983,1984,2000;Mandler & DeForest,1979;Mandler & McDonough, 1998) meneliti gramatika cerita pada anak dan mengembangkan model yang membedakan kedua tipe representasi. Pertama, representasi adalah istilah tentang apa yang diketahui seseorang dan bagaimana informasi tersebut diorganisasikan dalam memori. Di sisi lain, representasi adalah istilah simbol seperti menceritakan suatu kejadian dan menggambarkan tentang suatu peristiwa.
Berfikir Metaforis, salah satu ciri khas pada anak adalah dunia “make-believe” mereka. Semua anak memilikinya. Contoh, si anak memiliki balok kayu, dan menganggapnya sebagai kapal kapalan seperti yang saya alami juga ketika waktu kecil, saya juga menganggap bawasannya mobil adalah makhluk yang sangat6 menakutkan.
Membayangkan (Imagery) Isu mendasar dalam penelitian higher-order cognition pada anak adalah pertanyaan bagaimana informasi direpresentasikan. Secara umum, argumenya adalah bahwa representasi pada orang dewasa lebih didasari oleh arti semantik, sedangkan pada anak lebih didasari oleh persepsi. Beberapa ahli meyakini bahwa anak cenderung menggunakan imagery daripada penyimpanan informasi yang berbasis proposisional untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada anak.
Demikian sedikit yang saya jelaskan semoga bermanfaat bagi kita semua dan mendapatkan ilmu yang barokah. ammmmmiiiiiinnn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H