Mohon tunggu...
M. Alfian Taufiqi eL Kamali
M. Alfian Taufiqi eL Kamali Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Linguistik

19 Desember 2013   07:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HIERARKI LINGUISTIK

Salam sejahtera bagi kita semua semoga mendapatkan lindungan Allah SWT. Malam ini saya akan mengupas sedikit tentang HIERARKI LINGUISTIK.

Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa, dengan topik pembelajaran meliputi struktur bahasa dan berfokus pada pendeskripsian suara-suara, makna-makna, dan tata bahasa dalam percakapan. Ilmu yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut (yakni psikologi dan linguistik) disebut psikolinguistik. Menggabungkan antara pendekatan psikologi dan linguistik. Para ahli linguistik telah mengembangkan sebuah kerangka kerja bahasa yang bersifat hierarkis (berjenjang). Hierarki Linguistik berkisar dari komponen-komponen yang fundamental ke komponen-komponen gabungan hingga ke komponen-komponen yang sangat rumit. Dengan kata lain, unit-unit suara dan unit-unit makna memiliki jenjang kerumitan yang semakin meningkat. Dalam hierarki linguistik terdapat beberapa bagian-bagian yang akan saya ulas dibawah ini diantaranya adalah :

a.Fenom

Fenom adalah unit dasar bahasa lisan yang saat digunakan sebagai sebuah unit tunggal, tidak memiliki makna sama sekali. Fenom adalah suara-suara tunggal dalam percakapan yang direpresentasikan oleh sebuah simbol tunggal. Fenom dihasilkan oleh kordinasi yang rumit dari paru-paru, pita suara, bibir, lidah, dan gigi. Ketika seluruh organ tersebut bekerja dengan baik, suara yang dihasilkan akan dipersepsi dan dipahami dengan cepat oleh pendengar yang menguasai bahasa yang diucapkan si pembicara. Fenom dapat berupa huruf hidup (a seperti dalam kata plate, i seperti dalam kata hit dll) Denes & Pinson, 1963.

b.Morfem

Dalam bahasa, morfem adalah unit-unit kecil yang memiliki makna. Morfem dapat berupa kata-kata atau bagian-bagian kata seperti prefiks (awalan) dan sufiks (akhiran), atau juga kombinasi keduanya. Morfem dapat berbentuk morfem bebas atau morfem terikat (bounded morphemes). Morfem bebas adalah unti-unit bermakna yang berdiri secara mandiri seperti warna, jingga, kucing, setir(drive). Sedangkan morfem terikat adalah bagian-bagian kata pewarnaan, mengendarai (driving). Dengan menggabungkan morfem-morfem, kita dapat membentuk jutaan kata hampir tidak terbatas.

c.Morfologi

Adalah studi mengenai struktur kata-kata. Bahasa Inggris memiliki lebih dari 100.000 kata yang dibentuk dari kombinasi-kombinasi morfem, namun komposisi morfem yang sedemikian luasnya tersebut diatur dengan ketat oleh batasan-batasan linguistik. Salah satu batasan linguistik dalam bahasa inggris menyatakan bahwa jumlah maksimum konsonan yang dapat membentuk suatu suku-kata adalah tiga; pada umumnya kurang dari dua. Sebuah batasan linguistik lainya mengatakan bahwa huruf-huruf tertentu misal q dan d tidak pernah muncul berdampingan. Batasan tersebut termasuk kecenderungan berlebih-lebihan dalam bahasa inggris, berfungsi mengurangi jumlah kekeliruan dalam transmisi dan penyandian.

d.Sintaksis

Yakni peraturan-peraturan yang mengendalikan kombinasi kata-kata dalam frase dan kalimat. Jumlah variasi kata-kata yang dapat dihasilkan manusia hanya dibatasi oleh waktu dan imajinasi, dan keduanya tersedia secara berlimpah. Dalam upaya memahami struktur bahasa, para ahli linguistik telah memusatkan upaya mereka dalam dua aspek produktivitas dan regularitas. Produktivitas mengacu pada ketidakterbatasan jumlah kalimat, frase, atau ucapan yang mungkin muncul dalam suatu bahasa, dan sifat keteraturan atau regularitas mengacu pada pola-pola sistematik dalam kalimat, frase, atau ucapan.

Demikian sedikit ilmu yang saya dapat berikan pada pembaca, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun