1. Pengertian larung ari ari
Larung ari ari adalah prosesi upacara adat melarung atau menghanyutkan ari ari bayi ke sungai yang di percayai oleh sebagian masyarakat di indonesia.
2. Pengertian Plasenta (Ari-Ari)
Plasenta adalah organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi bayi untuk melakukan pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan. Oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui aliran darah ibu kemudian menembus plasenta. Dari sini, tali pusar yang terhubung ke bayi membawa oksigen dan nutrisi tersebut untuk bayi. Hal inilah yang kemudian mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Melalui plasenta, nutrisi baik yang ibu konsumsi dapat ditransfer ke bayi, begitu juga dengan nutrisi buruk yang ibu konsumsi juga dapat diterima bayi, seperti alkohol dan obat.
Plasenta juga menjadi organ yang menghasilkan hormon yang diperlukan oleh Anda dan bayi selama dalam kandungan. Beberapa hormon yang dihasilkan plasenta adalah hormon human placental lactogen (HPL), relaksin, oksitosin, progesteron, dan estrogen.Menuju waktu akhir kehamilan, plasenta melepaskan antibodi dari ibu untuk diberikan kebayi, sehigga bayi mempunyai kekebalan tubuh sekitar 3 bulan setelah kelahirannya ke dunia.
3. Tradisi adat larung ari ari surabaya dan Mengubur Plasenta (Ari-Ari)
Tradisi adat Surabaya Larung Ari-Ari merupakan upacara adat larung atau dikenal sebagai menghanyutkan ari-ari. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pesisir Surabaya.
Tradisi ini dipercaya akan memberikan rezeki yang banyak untuk orang tua dan anak, karena melarung ari-ari bayi ke lautan.
Selain itu, tradisi ini diiringi dengan tembang Macapat Dhandang Gula. Saat dilarung, ari-ari bayi yang baru lahir akan dilepas bersamaan dengan bunga tujuh rupa, kendil, jarum, dan kain putih.
Menguburkan ari-ari bayi dengan baik, bagi orang jawa sama saja memperlakukan saudarakembar si jabang bayi dengan baik. Beberapa hal yang biasa dilakukan saat mengubur ari-aribayi diantaranya adalah :
- Setelah proses kelahiran selesai, Ari-ari dibersihkan dengan air bersih oleh dukun bayi ataupun petugas kesehatan.
- Ari-ari diberi alas daun senthe dan dimasukkan dalam periuk/kendhil yang terbuat dari tanah, kemudian ditutup dengann cobek yang masih baru. Kalau tidak ada biasanya diganti dengan tempurung kelapa.
- Ari-ari yang sudah dimasukkan dalam wadah kemudian diatasnya diberi berbagai barang uba rampe sebagai syarat. Barang-barang ini berbeda dari wilayah satu dengan lainnya.
- Ari-ari dan uba rampe-nya dibungkus dengan kain putih baru (mori).
- Sang ayah menggali lobang untuk ari-ari bayi sedalam satu lengan. Jika bayi perempuan lubangnya di sebelah kiri pintu utama rumah, apabila bayi laki-laki lubangnya di sebelah kanan pintu utama rumah.
- Yang berhak mengubur ari-ari adalah ayah kandung, atau kakek si bayi, atau siapapun saudara laki-laki paling dekat dengan si bayi. Sebelum melakukan penguburan ada baiknya ia melakukan mandi besar untuk mensucikan diri, kemudian bagian bawah mengenakan pakaian bebedan (memakai kain atau sarung).
- Ari-ari dalam kendil dibawa dengan diemban (menggendong menyamping dipinggang), kemudian dimasukkan lubang dan ditimbun dengan tanah. Penimbunan lebih padat lebih baik agar aman dari binatang.
- Di atas kuburan ari-ari bayi kemudian diberi pagar dari bambu, atau dengan tumpukan genting, atau keranjang.
- Diberi lampu penerangan selama 35 hari (selapan), hal ini dimaksudkan agar ari-ari dan si bayi selalu diberi pepadhang (penerang).
4. prosesi upacara adat larung ari ari