Babi : Lebih Baik jadi Babi Daripada jadi Fasis
*Mengenal Marco Pagot, Si Manusia Babi Bijaksana(Bagian Kedua)
Babi menghabiskan tabungannya di bank, untuk memperbaiki pesawatnya yang bobrok. Ia pergi ke Milan untuk memperbaiki pesawat. Berbeda dengan di udara, jika berada di darat, dia akan memakai baju rapi-bersih. Pakai kemeja, berdasi, dan kacamata hitam tak akan pernah lepas di atas hidungnya. Langkah kakinya santai dan selalu merokok dan menaruh kedua tangannya disaku. Asli, parlente sekali.
Nah, di sinilah Babi bertemu dengan Fio, gadis muda cantik, cucu dari pembuat pesawat. Dialah yang merancang pesawat Babi yang rusak parah. Setelah selesai diperbaiki, atas izin dari kakeknya, Fio ikut berpetualang dengan Babi. Pertama, Babi tak menginginkan ada orang yang ikut dengannya. Karena Babi sadar, dia adalah orang  brengsek dan tak suka jika mengajak seseorang ke dunianya. Dunia hitam-kejam penuh marabahaya.
Tapi kakek tua percaya Babi. Ia sudah mengenal lama Babi---mungkin sebelum Marco Pagot dikutuk menjadi babi---dan ia percaya Babi tak akan melakukan hal-hal aneh pada cucunya, terutama berbuat mesum. Ia mengatakan, cucunya juga nantinya banyak membantu Babi, serta sekaligus jaminan bagi perusaahan kakek tua agar tak terlibat dalam membantu Babi yang diincar oleh pemerintah karena selalu terbang tak memiliki surat-surat izin penerbangan. Serta, jaminan utang-utang Babi ke kakek tua untuk memastikan bahwa Babi tak melarikan diri.
Tak memiliki surat  izin, adalah akal-akalan pemerintah untuk menangkap atau membujuk Babi agar masuk lagi ke angkatan udara. Maklum, Babi adalah pilot langkah yang punya keahlian di udara.
Jadi, dengan alasan si kakek tua, Babi pun mengizinkan Fio terbang bersamanya.
Beberapa kali Babi dibujuk kawannya yang mempunyai jabatan di Angkatan Udara, untuk bergabung Namun, ia hanya tertawa tanpa beban. Bahkan dengan bijaksana mengatakan.
"Lebih baik jadi babi daripada jadi fasis."
Tahun 1922-1943, ideologi fasisme sangat berkembang di Italia, di mana pada masa kepemimpinan otoriter Benito Mussolini. Babi menolak terlibat lagi masuk  Angkatan Udara.Â
Ia lebih nyaman menjadi Babi, yang bebas mengudara, tanpa terikat instansi ini-itu, tak ingin kerja kolektif demi sang pennguasa, memutuskan berpetualang ke mana saja, sambil memburu "bajak laut udara" untuk mendapatkan imbalan sebagai uang menyambung hidup.