Gresik - Muhammad Arif, S.Pd., M.Pd., bersama dengan 14 mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura melakukan program pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (LPPM) Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Tujuan diadakannya program ini adalah untuk membantu serta memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Program ini berlokasi di Dusun Pedagangan, Desa Pedagangan, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik yang dilaksanakan mulai dari 21 Mei 2021 sampai dengan 17 Juli 2021.
Melihat keadaan sekitar, kami kemudian menyadari suatu potensi yang dimiliki oleh Desa Pedagangan. Sebelumnya Desa Pedagangan merupakan desa yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Dikarenakan di Desa Pedagangan rata-rata masyarakatnya memiliki lahan yang luas sehingga mayoritas masyarakat langsung membakar sampah di lahan mereka masing-masing. Keadaan tersebut menjadikan kami tergerak untuk membantu mengupayakan dalam sebuah program yaitu program Bank Sampah.
Setelah menemukan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar desa tersebut, Kami kemudian mengajak seluruh warga untuk menghidupkan semangatnya dalam menjalankan  kegiatan bank sampah Desa Pedagangan. Kami kemudian menanamkan kembali apa keuntungan jika program kegiatan bank sampah ini dilakukan selama pandemi Covid-19. Kegiatan ini memberikan keuntungan bagi warga sekitar seperti tambahan ekonomi serta lingkungan menjadi bersih sehingga penambahan kasus Covid-19 tidak akan terjadi di Desa Pedagangan tersebut.
Kegiatan bank sampah ini sebelumnya pernah dilakukan oleh warga sekitar tetapi tidak dilaksanakan secara optimal sehingga tidak memberikan keuntungan bagi warga. Sebelum melaksanakan kegiatan, Kelompok 29 UTM terlebih dahulu memberikan sosialisasi tentang pendirian dan pelaksanaan program kerja bank sampah yang baik dan benar menurut riset yang telah dilakukan agar program tersebut berjalan lancar dan dapat berkelanjutan.
Langkah awal dalam pelaksanaan program bank sampah ini, kami bersama dengan Ibu Kepala Desa sebagai penanggung jawab kegiatan bank sampah serta beberapa perwakilan kelompok ibu-ibu RT membentuk struktur keanggotaan dan juga pendataan anggota atau nasabah dari kegiatan bank sampah.
Anggota bank sampah mengumpulkan sampah kering seperti botol, kaleng, kardus dll. Sampah yang sudah dikumpulkan akan diangkut oleh kami kemudian dilakukan penimbangan dan juga dicatat kedalam buku tabungan masing masing anggota. Â Kami kemudian mencatat jumlah uang yang akan diterima oleh setiap warga sesuai dengan berat sampah yang telah dikumpulkan dan ditimbang sebelumnya. Besar kecilnya jumlah uang yang akan diterima oleh setiap warga dilihat dari berat sampah yang telah dikumpulkan.Â
Setelah semua sampah telah ditimbang kami kemudian mengangkut sampah-sampah tersebut ke tempat pengumpulan sampah sementara. Setelah terkumpul cukup banyak sampah selanjutnya kita bawa ke pengepul sampah, Setelah kegiatan di pengepul sampah telah selesai kami kemudian mendata kembali jumlah uang yang telah dikumpulkan oleh warga melalui buku tabungan Bank Sampah yang pernah dibagikan sebelumnya. Jumlah uang yang terdapat di tabungan tersebut dapat diambil oleh warga sesuai keinginan bias bulanan maupun tahunan.
Kegiatan ini belangsung sesuai harapan dan warga sekitar sangat antusias, tidak lupa selama kegiatan berlangsung kami seringkali memberikan nasihat serta informasi agar warga lebih mudah memahami konsep bank sampah. Kami berharap dengan turun sertanya kami dalam pengoptimalisasian pengelolaan sampah di Desa Pedagangan ini dapat memberikan wawasan luas serta manfaat yang besar kepada warga sekitar di Desa Pedagangan, Gresik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H