Tim bertabur bintang Chelsea kembali meraih hasil minor. Terakhir anak asuh Jose Mourinho harus mengakui keunggulan FC Basel didepan publik sendiri setelah takluk 1-2. Pertandingan yang digelar di stadium kebanggan tim london utara (Stanfordbridge) berlangsung cukup ketat. Tim tuan rumah unggul terlebih dahulu melalui gelandang muda asal Brazil Oscar Dos Santos memanfaatkan umpan Lampard berhasil mengecoh kiper FC Basel Yaan Sommer untuk membawa Chelsea unggul 1-0 dimenit 45. Petaka anak asuh Mourinho datang dimenit 71, umpan Streller lewat sepak pojok berhasil dimanfaatkan Mohammed Salah untuk membobol gawang Petr Cech untuk membawa FC Basel menyamakan kedudukan. Publik Stanfordbridge benar-benar hening setelah Streller berhasil membawa Basel unggul 1-2 dimenit 81. Situasi tersebut memaksa Lampard dkk bermain ngotot disisa waktu, namun hingga akhir laga skor tak berubah untuk keunggulan FC Basel.
Pekan lalu Chelsea juga harus mengakui keunggulan Everton 1-0 di Liga Inggris. Hasil melawan FC Basel kemarin menjadi kali keempat Chelsea tak berhasil meraih hasil maksimal diawal musim ini. Sebelumnya Chelsea harus kehilangan trofi piala super Eropa setelah kalah adu pinalti melawan juara Liga Champions Bayern Munich.
Komentar pedas muncul dari sang manajer, Jose Mourinho yang berani menyatakan bahwa ini efek dari permintaan sang presiden Roman Abrahamovic yang meminta Chelsea untuk bermain offensif. Hal yang bertentangan dengan taktik sang manajer yang lebih suka menerapkan taktik counter attack. Mou menginginkan untuk kembali memanikan taktik andalannya tersebut setelah taktif offensif justru berbuah kemandulan dan hasil minor.
Komentar manajer berjuluk The Special One tersebut memang cukup berani mengingat karakter sang manajer Roman Abrahamovic. Sudah menjadi rahasia umum jika sang raja minyak asal Rusia tersebut kerap kali ikut campur dalam hal taktik tim. Bahkan taipan Rusia tersebut juga dikenal gemar memecat pelatih Chelsea bila tak sependapat dan seperti apa yang ia harapkan. Sebut saja Carlo Ancelloti, Andre Villas Boas, Rafael Benitez, dan bahkan Mourinho sendiri juga pernah diberhentikan oleh sang presiden, sebelum kembali menjalin kerjasama dimusim ini.
Start buruk Chelsea ditangan Mourinho ini juga mendapat kecaman dari fans yang jarang memainkan pemain kunci Chelsea 2 tahun terakhir yaitu Juan Mata. Pemain asal Spanyol itu kalah saing dengan Oscar yang mengisi pos Playmaker. Diusiannya yang masih muda Oscar memang telah menunjukkan level permainan yang luar biasa, namun tentu saja permaian Oscar bisa dibilang masih bermental muda dan angin-anginan. Hal itu mungkin yang menjadikan para fans sedikit geram dengan keputusan Mourinho.
Namun Mourinho menyatakan bahwa anak asuhnya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan gaya kepelatian dan permainan yang diterapkannya. Namun kompetisi tetap berjalan dan tak ada alasan untuk anak-anak asuh Mou untuk tidak segera meninggalkan gaya permainan lama asuhan Rafael Benitez. Klub sebesar Chelsea bertengger di posisi enam klasemen sementara memang buka suatu hal yang bisa dibanggakan memang.
Pelatih asal Portugal yang pernah membawa FC Porto dan Internazionale Milan merajai Eropa tersebut memang dikenal bertangan dingin. Prestasinya menangani tim-tim besar menjadi bukti kejeniusan Mourinho yang juga dikenal sebagai sosok yang kontroversional.
Siap ditunggu sepak terjang Mou dalam menangani tim sebesar Chelsea dan melayani kemauan sang big bos Roman Abrahamovic, demi meraih kembali trofi Liga Inggris dan trofi lainnya ke tim biru London tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H