Mohon tunggu...
Loganue Saputra Jr
Loganue Saputra Jr Mohon Tunggu... pegawai negeri -

"Seri Langit Terbelah Dua merupakan efik cerita awal kehidupan manusia di dunia, berawal dari pengusiran dari Surga hingga kepada perang besar yang membawa dunia menuju kiamat"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

The Girl With The Dragon Tattoo ; Menggali Rasa Penasaran Penonton

8 Maret 2012   02:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:23 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_175384" align="aligncenter" width="590" caption="DVD TGWTDT"][/caption]

Ada banyak sekali novel bestseller yang akhirnya di angkat ke layar lebar dan sukses meskipun kebanyakan dari orang sudah tahu seperti apa alur ceritanya. Mungkin kesuksesan itu juga yang ingin didapatkan oleh David Fincherdalam film The Girl With The Dragon Tattoo yang di angkatnya dari novel berjudul sama karya . Yang membuat novel serta film ini semakin unik adalah; ternyata film ini pernah dibuat sebelumnya dengan judul yang sama oleh sutradara Niels Arden Oplev. Memang ada banyak film yang diangkat dari novel di buat beberapa kali, hanya saja The Girl With The Dragon Tattoo ini dibuat dalam jarak waktu yang tidak terlalu jauh. Film karya Niels Arden Oplev dibuat pada tahun 2009 sedangkan karya David Fincherdibuat pada tahun 2011, padahal cerita yang ditawarkan sama saja, mungkin inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi David Fincher, bagaimana caranya membuat film yang sudah pernah dibuat agar memiliki nilai lebih dari film sebelumnya.

Karena saya belum pernah menonton film yang dibuat oleh Niels Arden Oplev, maka saya hanya akan membahas film yang dibuat oleh David Fincher saja, meskipun cerita yang terkandung di dalam kedua film ini kemungkinan sama saja.

Bercerita tentang pertualangan Mikael Blomkvist (Daniel Craig) dalam mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi 40 tahun yang lalu atas Harriet Vanger yang merupakansalah satu keluarga paling berpengaruh di Swedia. Kasus yang tidak pernah terpecahkan sebelumnya karena tak ditemukannya mayat Harriet, tak ada saksi mata, tak ada bukti bahwa seseorang telah membunuhnya dan setiap kali diselidiki selalu saja mengarah ke jalan buntu, hingga 40 tahun sudah berlalu kasus yang diyakini oleh Henrik Vanger—paman Harriet (Christopher Plummer) sebagai kasus pembunuhan ini selalu saja membuat dirinya penasaran seumur hidupnyawalau pun kasus hilangnya Harriet ini sudah lama di tutup.

Sebuah bingkisan misterius yang berisikan rangkaian bunga yang datang lewat perantara pos pada hari pertama bulan November, bingkisan itu selalu saja berisi bunga-bunga cantik—sering kali termasuk bunga jenis langka—diawetkan, dibungkus dengan kertas berwarna dan dibingkai dalam bingkai sederhana berukuran lima belas kali dua puluh delapan sentimeter. Bingkisan-bingkisan bunga tadi membuat ingatan Henrik atas Harriet tak pernah sirna, hal itu seolah menjadi rasa sakit hati seumur hidupnya yang tidak pernah hilang.

Terlepas dari kisah Mikael, kisah juga fokus pada kehidupan Lisbeth Salander (Rooney Mara), cewek punk yang memiliki sifat asosial, memiliki banyak tato ; di leher, di bisep lengan kirinya dan tato naga di belakang bahu kirinya, cerdas, memiliki daya ingat kuat terhadap gambar serta yang paling hebatnya lagi dia memiliki keahlian hacking. Salander bekerja kepada Dragan Armansky (Goran Vi nji) di Milton Security. Sikap Salander yang sulit untuk ditebak sering kali membuat Armansky bingung, tapi hal itu tidak terlalu menjadi masalah baginya, karena yang terpenting pekerjaan yang diberikannya pada Salander bisa diselesaikannya dengan luar biasa dan memuaskan pelanggan.

[caption id="attachment_175385" align="aligncenter" width="558" caption="Mikael Blomkvist & Lisbeth Salander "]

13311736531922712245
13311736531922712245
[/caption]

Kisah dua tokoh utama yang awalnya tidak memiliki hubungan apa-apa dan akhirnya saling berkaitan dimulai dari Dirch Frode (Steven Berkoff) yang datang ke Milton menemui Armansky untuk meminta bantuan menyelidiki kehidupan Mikael yang merupakan jurnalis investigatif sekaligus pemiliki majalah Millenium. Dan penyelidikan itu dipercayakan oleh Armansky pada Salander yang akhirnya berhasil mengungkap seluruh rahasia kehidupan Mikael yang sedang terjerat masalah dengan Wennerstrom’ Lawyer (Fredik Dolk), yang mengakibatkan Mikael harus hengkang dari Millenium dalam waktu sejenak dan menjalani hukuman penjara selama tiga bulan.

Dalam waktu kosong itulah Henrik Vanger menemui Mikael dan menawarkannya sebuah pekerja dengan imbalan yang besar dan bisa menyelamatkan Millenium—yang sedang mengalami kerisis akibat kasusnya dengan Wennerstrom—serta membantu Mikael untuk membalas dendam pada Wennerstrom. Pekerjaan yang ditawarkan oleh Henrik adalah menulis biografi keluarganya sekaligus menyelidiki kasus Harriet yang terjadi 40 tahun yang lalu.

Film ini bercerita dalam waktu 1 tahun dimulai dari bulan November—saat Henrik mendapatkan bingkisan bunga—hingga bulan Desember yang akhirnya menjadi ending dalam cerita ini. Film ini diangkat dari novel pertama yang terbagi atas 3 novel; The Girl With The Dragon Tattoo, The Girl Who Played With Fire, dan The Girl Who Kicked The Hornet’s Nest. Dan fakta berikutnya yang tidak kalah mengejutkan adalah, Stieg Larsson—penulis novel—sudah meninggal dunia pada tahun 2004, hanya beberapa saat setelah mengirimkan ketiga naskah novel ini. Sangat disayangkan sekali Stieg Larsson tidak bisa menikmati kesuksesan Millenium Trilogy—sebutan untuk ketiga seri novelnya—yang akhirnya menajdi fenomena di seluruh dunia dan mendapat banyak penghargaan.

[caption id="attachment_175386" align="aligncenter" width="515" caption="Stieg Larsson & Trilogy Millenium"]

1331173820970148127
1331173820970148127
[/caption]

Film dengan genre thriller ini termasuk film yang menurut saya luar biasa menegangkan, walau pun adekan aksinya masih bisa dikatakan minim, setiap dari cerita yang ditampilkan selalu saja menggali rasa ingin tahu penonton, detil-detil yang sayang untuk dilewatkan oleh penonton menjadi kelebihan tersendiri dalam film ini, di mana dari detil-detil itulah penonton semakin ingin tahu dengan cerita yang memiliki kejutan disetiap adegannya, contohnya saja silsilah keluarga Vanger yang tergolong berbelit-belit, sehingga ada banyaknya tokoh dalam film ini yang selalu saja berpotensi untuk menjadi tersangka atas pembunuhan Harriet.

Penyelidikan kasus Harriet oleh Mikael memang sering kali hampir berakhir pada jalan buntu, hingga suatu ketika Mikael menemukan alkitab Harruet dan mendapatkan petunjuk baru yang akhirnya mengarahkannya pada kasus pembunuhan berantai yang tidak pernah terpecahkan. Karena Mikael membutuhkan seorang rekan yang bisa mengumpulkan data tentang beberapa pembunuhan berantai tadi, maka Frode—orang kepercayaan Henrik—menyarankan pada Mikael untuk meminta tolong pada Armansky—kepala Milton Security—yang akhirnya mempertemukan Mikael dengan Salander. Inilah awal pertualangan kedua sosok yang memiliki sifat yang sangat bertolak belakang akan tetapi bekerja sama dengan sangat baik.

Bagi pencinta film ber-genre thriller, film ini sangat sayang untuk dilewatkan, begitu juga dengan ketiga novelnya yang sangat luar biasa. Cerita dalam film ini juga banyak menampilkan fakta tentang kekerasan yang sering kali terjadi pada kalangan perempuan oleh laki-laki di Swedia.{LSJR}

NB : Next ; Tinker Tailor Soldier Spy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun